Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertimbangkan Masukan Pimpinan Dewan

Soerya Respationo Ikuti Keinginan dan Keputusan DPRD Kepri
Oleh : chr/dd
Jum'at | 19-10-2012 | 11:48 WIB
Soerya_Respationo.jpg Honda-Batam
Soerya Respationo, Wakil Gubernur Kepri.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Soerya Respationo menyatakan akan mengikuti pertimbangan, keinginan serta keputusan unsur Pimpinan DPRD Kepri untuk tidak mengajukan pengunduran dirinya sebagai Wakil Gubernur Kepri hingga habis masa kepemimpinanya bersama Gubernur HM. Sani. 


Hal itu dikatakan Soerya Respationo pada wartawan usai melakukan pertemuan dengan tiga unsur  Pimpinan DPRD Kepri, Nur Syafriadi, Edi Siswoyo dan Ikandarsyah di Gedung DPRD dalam rangka klarifikasi dan konsultasi atas isu pengunduran dirinya sebagai Wakil Gubernur, Kamis (18/10/2012) kemarin.

"Kata kuncinya, setelah melalui pertemuan klarifikasi ini, saya akan ikuti apa pertimbangan, keinginan serta keputusan Pimpinan DPRD yang meminta dan menyampaikan kepada saya, supaya tidak mengajukan permohonan pengunduran diri. Karena memang, kewenangan menerima dan tidak menerima pengunduran diri saya sebagai wakil gubernur itu, ada di DPRD, dimana kalaupun saya mengajuakan pengunduran diri, DPRD bisa menerima maupun menolak," kata Soerya.

Soerya juga mengatakan, kedatanganya ke DPRD sendiri dilakukan atas undangan dan panggilan unsur pimpinan DPRD, sekaligus melakukan rapat konsultasi atas isu penguduran dirinya yang berkembang di kalangan masyarakat. 

Dalam pertemuan itu, kata Soerya, unsur pimpinan DPRD juga mempertanyakan alasan serta penyebab niatnya untuk mengundurkan diri. Dan dari pertemuan tersebut, Pimpinan DPRD menyampaikan atas adanya isu dan berita pengunduran dirinya, telah dilakukan investigasi, konfirmasi dan klarifikasi, baik kepada Gubernur maupun kepada dirinya selaku Wakil Gubernur.

Unsur pimpinan DPRD juga menyampaikan kepada Soerya, bahwa dari hasil monitoring maupun investigasi di lapangan, DPRD berkesimpulan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang melontarkan isu tersebut, baik melalui telepon, SMS maupun media lainnya.

"Dan atas kejadian ini, DPRD menyimpulkan aktivitas-aktivitas itu tujuannya adalah untuk membuat disharmoni antara saya dengan Gubernur. Tadi setelah rapat di gedung daerah, unsur pimpinan DPRD juga mengatakan kalau pihaknya sempat melakukan pertemuan dengan Gubernur dan hal itu sudah disampaikan kepada saya, kemudian saya dan Gubernur menyampaikan  klarifikasi atas issu itu dan dari situ, sesuai dengan undangan DPRD, hingga akhirnya saya datang dan sampaikan disini," jelas Soerya.

Namun di sisi lain, Soerya juga mengatakan kalau sebelum masuk ke substansi pengajuan pengunduran dirinya secara tertulis itu, Pimpinan DPRD Kepri telah meminta dan menyampaikan agar dirinya tidak mengajukan permohonan pengunduran diri. Karena dari investigasi dan klarifikasi DPRD, isu pengunduran diri Wakil Gubernur sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ia, karena lembaga DPRD punya kewenangan dan berkompetensi dalam hal itu, maka saya katakan, siap laksanakan," tegas Soerya.

Namun demikian, Soerya mengaku kalau dirinya juga melakukan investigasi atas isu tersebut. Namun penelusuran atas isu atas kemunduran dirinya belum selesai dilakukan, pimpinan DPRD langsung memanggil dan melakukan klarifikasi serta memberikan kesimpulan atas isu tersebut.

Sebelumnya, diakui Soerya, isu pengunduran dirinya sebagai Wakil Gubernur, telah dipertimbangkan, apakah akan mengajukan surat pengunduran diri atau tidak. Namun karena banyaknya isu serta belum sempat mengajukan surat pengunduran diri, hingga akhirnya dipanggil dan diminta unsur pimpinan DPRD untuk tidak mengajukan permohonan pengunduran diri, maka hal itu akan dipertimbangkan.

Disinggung alasan dan dasar dirinya hendak mengajukan pengunduran diri, sebelum akhirnya diminta unsur pimpinan DPRD untuk tidak mundur, Soerya menyatakan, tidak akan menceritakan hal tersebut karena khawatir nantinya akan menjadi isu yang melebar kemana-mana. Kecuali, kalau dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri, baru akan diberikanya seluruhnya alasan mendasar tersebut.

Di sisi lain, juga diakuinya, kalau sebelumnya, dirinya memang hendak mengajukan pengunduran diri atas sejumlah isu yang ditiupkan dan tanpa kebenaran yang pasti. Tetapi setelah adanya penelusuran, dan diketahui kalau isu yang menerpa dirinya itu tidak benar hingga tidak punya dasar dirinya mengajukan pengunduran diri.

"Saya selama ini tidak mempunyai masalah dengan Gubernur dan dalam pengajuan pengunduran diri saya sebagai Wakil Gubernur, institusi yang berhak mengabulkan pengunduran diri itu, bukan Gubernur, bukan Mendagri maupun institusi lain, tetapi adalah DPRD, karena yang berkewenangan menerima atau tidak pengunduran diri saya, adalah Paripurna DPRD, tetapi belum sampai kesana saya dipanggil oleh unsur pimpinan DPRD," jelasnya.

Ditanya, apakah dasar niat dirinya mengajukan pengunduran diri disebebkan sejumlah permasalahan akhir-akhir ini yang mengganjal, Soerya menimpali, dengan mengatakan, kalau dirinya tahu maksud dan tujuan pertanyaan wartawan, yang akhirnya akan mengarahkan pada permasalahaan pengangkatan Azirwan sebagai kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan saat ini menjadi kontroversi di seluruh Indonesia .

"Saya tau arah dan tujuaan pertanyaan anda, pasti akan mengarah ke Azirwan kan, dan saya tidak akan melebar kemana-mana, tetapi dengan isu-isu yang berkembang saat ini," ujarnya.

"Harapan saya kita dikepri ini dalam menyelenggaran pemerintahaan, dapat mengikuti empat pilar berbangsa itu, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45 dan NKRI, dan kalau kita ikuti itu, Insya Allah perfomen kita akan bagus," tambahnya.

"Hubungan pada semua orang itu harus baik, jangankan dengan paketnya tetapi dengan yang lain juga harus baik, karena hubungan itu kita sebagai umat, hendaknya silaturahmi itu tidak boleh putus," tandasnya.