Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Pembobolan di BCS Mall

Polisi Periksa Enam Anggota Sekuriti BCS Mall
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 03-03-2011 | 16:05 WIB
Kanit_Baja.jpg Honda-Batam

Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Sudirman saat sedang meminta keterangan dari karyawan toko emas Star 99 yang dibobol kawanan maling di BCS Mall, Kamis, 3 Februari 2011 (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Satuan Reskrim Polsekta Lubuk Baja telah memeriksa enam orang security untuk diminta keterangan terkait kasus pembobolan sembilan gerai di pusat Perbelanjaan Batam City Square (BCS) Mall Baloi, Kamis, 3 Februari 2011.

"Kita telah memeriksa enam orang security BCS Mall untuk diminta keterangan," kata Sudirman, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja kepada batamtoday.

Sudirman menambahkan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut, kemungkinan besar masih ada beberapa saksi lagi yang akan dipanggil untuk diminta keterangannya terkait pembobolan sembilan gerai di BCS Mall.

Ketika ditanya apakah adanya keterlibatan orang dalam atau dilakukan oleh orang yang sudah profesional, Sudirman belum bisa memberikan keterangan lebih banyak karena masih mendalami dan mempelajari kasus itu.

"Untuk itu kita belum tahu, masih terus kita pelajari kasus ini," pungkasnya.

Berdasarkan keterangan resmi dari pihak managemen BCS Mall, ada sembilan tenant di lokasi mereka yang dibobol, adapun tenant itu antara lain, toko emas Star 99, toko pakaian IN Fashion, toko handphone R-Technic, Viscom, Elemen Com, B Com, Godiva, Arena Gelper.

Adapun kerugian yang dialami para pemilik gerai nominalnya tidak terlalu besar, dugaan semntara dari pihak Managemen BCS bahwa aksi ini cuma persaingan bisnis antar mall di Batam, selain itu kemungkinan melibatkan orang dalam dalam aksi ini.

Pendataan yang dilakukan pihak kepolisian tidak menemukan pihak gerai kehilangan barang atau uang dalam jumlah yang besar, berdasarkan pendataan jumlahnya berkisar antara Rp100 ribu sampai dengan Rp5 juta rupiah.

"Gerai kami cuma diacak-acak, sedangkan uang yang hilang cuma Rp200 ribu saja," kata Heryanto pemilik toko handphone Elemen Com.

"Buktinya handphone yang ada tidak diambil kawanan maling," jelasnya.

Sedangkan, gerai pakaian IN Fashion milik Marianti, hanya rolling door dan laci kasir yang dibobol kawanan maling, sementara uang tunai yang diambil dari laci kas hanya Rp1 juta.

"Kenapa kawanan maling tidak mengambil semua uang yang ada," kata Marianti heran.