Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resmi Dukung RK-Suswono, Anis Matta: Jakarta Ajarkan Politik Seharusnya Menyatukan
Oleh : Irawan
Rabu | 28-08-2024 | 09:52 WIB
pilkada_jakarta1.jpg Honda-Batam
Partai Gelora menyerahkan rekomendasi dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono maju di Pilgub Jakarta (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi menyerahkan surat rekomendasi B1KWK kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RK-Suswono) maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta 2024, Selasa (27/8/2024).

Rekomendasi tersebut, diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta kepada pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta dengan singkatan Rido dan tagline Jakarta Baru, Jakarta Maju itu.

"Alhamdulillah, hari ini kita telah menyatakan dukungan kita secara resmi kepada pasangan Rido (Ridwan Kamil-Suswono," kata Anis Matta di Gelora Media Center, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Anis Matta menambahkan pesan yang telah disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat deklarasi pasangan RK-Suswono oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024) lalu, yakni Jakarta telah mengajarkan satu makna dalam politik.

"Bahwa politik itu seharusnya menyatukan. Apa yang tidak bersatu di Pilpres, di Pilkada Jakarta ini bisa bersatu. Dan kalau kita bersatu, Insyaallah kita akan diridhoi oleh Allah SWT dan diberikan kemenangan," tegasnya.

Menurut Anis Matta, Partai Gelora sejak awal mengusung politik rekonsiliasi, yang telah berhasil menyatukan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berseteru dalam dua kali Pilpres, pada 2014 dan 2019.

Sehingga Pilpres 2024 yang diikuti tiga pasangan calon itu, menjadi Pilpres yang paling damai dan berlangsung satu putaran saja.

"Semua damai berkat rekonsiliasi. Rekonsiliasi itu adalah makna dari politik yang selalu menyatukan. Sehingga ketika kampanye untuk memenangkan pasangan Rido, kita harus selalu mengedepankan makna politik yang menyatukan," katanya.

"Jadi kita semuanya adalah satu keluarga besar. Yang kita pilih ini, hanyalah kepala rumah tangga dan wakil kepala rumah tangga. Maka ketika pemilihan selesai, kita harus kembali sebagai keluarga," imbuhnya.

Anis Matta menegaskan, Ridwan Kamil akan menjadikan Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta akan menjadikan Jakarta sebagai contoh pemerataan keadilan sosial di Indonesia.

"Mudah-mudahan inilah yang akan menjadi model bagi Indonesia, menjadi lima besar dunia. Karena Jakarta menjalankan makna politik yang menyatukan. Dengan bersatu, kita diridhoi Allah SWT," katanya.

Menu Solusi Jakarta

Sedangkan Ridwan Kamil dalam sambutannya, mengatakan, pasangan Rido akan memberikan menu-menu solusi dalam mengatasi permasalahan di Jakarta dalam 5 tahun ke depan apabila diberikan mandat untuk memimpin Jakarta.

"Kita akan mewujudkan masyarakat yang adil makmur melalui suasana adem dalam politik. Sebab, Jakarta sekarang menuju kota global, sehingga butuh lompatan besar. Kita sudah siapkan program-programnya" kata Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, telah menyiapkan program infrastruktur besar untuk menahan banjir di utara Jakarta dan menjadikan Kali Ciliwung seperti sungai di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

"Kita juga akan menyelesaikan banjir di selatan Jakarta. Kita akan bicara pengembangan aglomerasi, karena 4 juta warga yang malam hari tidak tinggal di Jakarta, tapi siang hari bekerja di sini," katanya.

Sebagai mantan kepala daerah di Jawa Barat, bersama Suswono, yang merupakan mantan Menteri Pertanian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan memberikan kemaslahatan untuk masyarakat Jakarta.

"Jadi ini kombinasi yang sempurna. Kombinasi usia, keilmuan dan pengalaman dalam memimpin pemerintah daerah dan pusat. Dimensi kami semua terwadahi, kapasitas kami berdua punya kapasitas dalam membangun Jakarta secara merata," ujarnya.

Pasangan Rido ini, kata Kang Emil, mempunyai prinsip DKI. Yakni konsep 'D' adalah disentralisasikan anggaran di RW melalui program satu arsitek per kecamatan, sehingga semua Jakarta rapi.

Kemudian konsep 'K' adalah kolaborasi, dimana sebagai pengambil kebijakan akan melibatkan para pelaku kepentingan dalam setiap keputusan.

"Terakhir adalah konsep 'I' adalah inovasi. Saya sudah membuktikan selama 10 tahun menjadi kepala daerah, menghadirkan dari yang tidak ada menjadi ada dengan political will," katanya.

Sementara Suswono mengatakan, Kang Emil selaku cagub Jakarta telah merancang lebih dari 70 program untuk Jakarta. Karena itu, sebagai cawagubnya, ia akan menyukseskan program-program tersebut.

"Sebagai wakil gubernur tentu saja saya sifatnya mensupport untuk mensukseskan agar apa yang digagas oleh Kang Emil semua terealisasi. Karena Kang Emil ini masih muda gasnya kenceng, saya ini remnya. Lebih dari 70 program yang dibuat Kang Emil akan membawa maslahat bagi Jakarta," kata Suswono.

Seperti program penataan Kota Jakarta, dimana Jakarta telah dinobatkan sebagai kota terpolusi nomor 3 di dunia, maka arsitektur kotanya akan digabungkan dengan penanaman mohon untuk menekan polusi udara.

"Kita juga akan menangani persoalan pangan di Jakarta, misalkan membuatkan RPH modern. Kemudian juga kita akan meminta Garuda memberikan insetif untuk pengiriman Sapi dari NTB dan NTT, supaya transportanya lebih mudah dan murah ke Jakarta, sehingga kita bisa mendapatkan daging segar," katanya.

Selain itu, kata Suswono, Asosiasi Warteg siap mendukung program makan gratis pasangan Rido, yang diberi nama program Warteg.

"Banyak saudara-saudara saya yang satu kampung siap mendukung program Warteg. Warteg ini sudah siap akan mendukung Rido, nanti akan ada makan gratisan. Mudah-mudahan ini bisa terwujud. Semua gagasan kami gagasan besar dan bagus untuk Jakarta," pungkasnya.

Dalam penyerahan SK Pilkada kepada pasangan Ridwan Kamil-Siswono ini dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, para ketua bidang DPN, Ketua DPW Jakarta Triwisaksana dan fungsionaris Partai Gelora.

Editor: Surya