Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demokrasi Porak-poranda Luluh Lantak, FISIP UNRI Nyatakan Sikap
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-08-2024 | 09:04 WIB
AR-BTD-5236-FISIP-UNRI.jpg Honda-Batam
Dekan Dr. Meyzi Heriyanto saat membacakan Pernyataan Sikap bersama para akademisi FISIP UNRI, Kamis (22/8/2024). (Foto: Fisip Unri)

BATAMTODAY.COM, Pekanbaru - Demokrasi di tanah air belakangan ini dinilai semakin karut marut, tidak berdaulat dan terkooptasi kekuasaan. Realitas tersebut dipertontonkan oleh perlawanan balik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sebagai wakil rakyat terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI) menyuarakan sikapnya terkait kondisi tersebut.

Dekan FISIP UNRI, Dr. Meyzi Heriyanto, membacakan pernyataan sikap dengan tegas dan lantang merespon situasi Demokrasi di Indonesia yang porakporanda luluhlantak dan tidak berdaulat akibat kooptasi kekuasaan negara.

Pernyataan sikap dibacakan, Dekan FISIP tersebut didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik, Auradian Marta, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Mayarni, Ketua Senat FISIP Prof. Yusmar Yusuf, tenaga kependidikan, BEM, BLM dan kelembagaan kemahasiswaan se-FISI.P. Meyzi menjelaskan jika pernyataan sikap adalah nmerespon kekhawatiran terjadinya upaya manipulatif terhadap prosedur demokrasi.

Pernyataan sikap resmi FISIP Unri menegaskan lima poin penting:

Pertama, mengecam segala bentuk manipulatif dan constitutional gaming yang bertujuan melanggengkan kekuasaan serta kezaliman mayoritas dalam proses demokrasi.

Kedua, menolak segala bentuk legalisasi otokratik yang berupaya melegitimasi praktik-praktik kekuasaan yang mengerdilkan marwah demokrasi.

Ketiga, menuntut penyelenggaraan Pilkada yang mengedepankan prinsip fairness, martabat, dan marwah sebagai pilar utama demokrasi.

Keempat, mendorong penyelenggara pemilu untuk tetap seirama dengan keputusan Mahkamah Konstitusi sebagai langkah kunci dalam mengembalikan demokrasi yang bermartabat dan berdaulat.

Kelima, mengajak seluruh aktor demokrasi, khususnya kekuatan masyarakat sipil yang masih memiliki integritas, untuk berperan aktif dalam menyelamatkan demokrasi Indonesia dari kehancuran serta mengembalikan kedaulatan negara.

Menindaklanjuti pernyataan sikap tersebut, sivitas akademika FISIP yang tergabung dengan BEM menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (23/8/2024). Sehubungan dengan kegiatan unjuk rasa inilah, Fisip Unri mulai pukul 13.30 meliburkan perkuliahan.

Dekan Fisip Unri, Dr. Meyzi Heriyanto, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan kerja sama semua pihak dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Meyzi yang juga asesor ini berharap, aksi damai berjalan dengan lancar, tertib dan memberikan dampak positif bagi seluruh sivitas akademika dan masyarakat Indonesia.

Editor: Dardani