Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Suryatati dan Ansar Ahmad Berorasi di Kampanye Maya Suryanti-Tengku Dahlan
Oleh : chr/dd
Rabu | 17-10-2012 | 17:18 WIB
suryatati-kampenye-maya.gif Honda-Batam
Suryatati sedang berorasi dalam kampanye  Maya Suryanti-Tengku Dahlan.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dua kepala daerah dari Kota Tanjungpinang dan Bintan berorasi dalam kampanye pasangan calon wali kota Tanjungpinang Maya Suryanti-Tengku Dahlan di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Rabu (17/10/2012).


Didengar ribuan massa yang didominasi kaum ibu dan anak-anak saat itu, Suryatati menyatakan agar memilih pasangan calon nomor 1 Maya-Dahalan, karena merupakan pemimpin muda dan jujur serta tidak neko-neko. Selain itu, Suryatati juga membacakan puisi sebagai dukungan moral pada anaknya untuk maju sebagai calon wali kota meneruskan kepemimpinanya di Kota Tanjungpinang.

Diselingi puisi dan yel-yel "pilih nomor 1, Suryatati juga menepis isu adanya pembangunan dinasti politik, isu perempuan tidak bisa memimpin dan banyak isu lainya yang menurutnya dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Hanya tingggal menghitung hari lagi, kamu bisa membuktikan bahwa seorang pemimpin tidak dilihat dari umur maupun usia. Kalian adalah pasangan yang serasi, jujur dan tidak neko-neko, figur enterpreunership dengan seorang figur birokrasi tulen," teriak Suryatati.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Ansar Ahmad mengatakan, dirinya bersama sejumlah pengurus Partai Golkar lainya, hadir dan bergabung dengan sejumlah parpol koalisi di Lapangan Pamedan dengan satu tekat dan tujuan yang sama untuk memilih dan memenangkan pasangan Maya Suryanti-Tengku Dahlan.

"Tujuan kita di sini sama, melalui kampanye akbar ini, kami meminta pada seluruh masyarakat agar dapat memilih dan mencoblos calon wali kota pilihan kita,  Maya dan Tengku Dahlan, agar pembangunan di kota Tanjungpinang dapat berkelanjutan," sebutnya.

Ansar juga mengatakan, sebelum mengusung dan menetapkan Maya sebagai calon wali kota dari Golkar, pihaknya sudah terlebih dahulu berkonsultasi dan melakukan perbincangan atas figur Maya yang memiliki kompetensi dalam memimpin Tanjungpinang ke depan.

Kota ini, kata Ansar, harus dipimpin oleh pemimpin yang bertangan dingin bukan dari peremen, karena kota Tanjungpinang teridiri dari banyak etnis dan suku yang heterogen.