Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pekan Ini, Modal Asing Masuk Bersih ke Indonesia Capai Rp 1,62 Triliun
Oleh : Redaksi
Minggu | 11-08-2024 | 15:32 WIB
uang_rupiah5.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Bank Indonesia (BI) mengatakan aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp 1,62 triliun pada pekan ini atau periode 5-8 Agustus 2024.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan nilai tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar surat berharga negara (SBN) Rp 2,24 triliun dan pasar saham Rp 650 miliar, serta modal asing keluar bersih di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp 1,28 triliun.

"Dengan demikian, sejak awal 2024 sampai dengan 8 Agustus 2024, aliran modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp 21,75 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di SRBI Rp 174,51 triliun dan di pasar saham Rp 660 miliar," kata Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Minggu (11/8/2024).

Berdasarkan data setelmen sampai 8 Agustus 2024, pada semester II 2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp 44,16 triliun, di pasar SBN Rp 12,20 triliun, dan di saham sebesar Rp 320 miliar.

Lebih lanjut Erwin mengatakan premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 8 Agustus 2024 sebesar 76,32 basis poin (bps), turun dibandingkan 2 Agustus 2024 sebesar 79,25 bps.

Sementara imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,78%, dan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun naik ke level 3,988%.

Mayoritas SBN

Sebelumnya BI telah melaporkan aliran modal asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp 10,27 triliun pada periode 29 Juli-1 Agustus 2024. Aliran modal asing yang masuk didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Bila diperinci, aliran modal asing yang masuk melalui SBN sebesar Rp 5,77 triliun, pasar saham senilai Rp 2,31 triliun, dan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai 2,19 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 29 Juli-1 Agustus 2024, nonresiden tercatat net beli Rp 10,27 triliun terdiri dari beli neto Rp 5,77 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 2,19 triliun di SRBI dan beli neto Rp 2,31 triliun di saham," ujar Erwin Haryono.

Secara kumulatif dari 1 Januari sampai dengan 1 Agustus 2024 transaksi yang terjadi adalah nonresiden tercatat jual neto Rp 28,04 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 2,2 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 173,32 triliun di SRBI.

Level yield surat utang Amerika Serikat atau US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke level 3,976% pada Kamis (1/8/2024).

Nilai premi risiko investasi (credit default swap) Indonesia 5 tahun naik menjadi 75,81 basis poin pada Kamis (1/8/2024) dibandingkan posisi pada Jumat (26/7/2024) yang sebesar 72,95 basis poin.

Sementara itu, data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI menunjukkan posisi nilai tukar rupiah adalah Rp 16.234 per dolar AS pada Jumat (2/8/2024).

"BI terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," kata Erwin.

Editor: Surya