Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Perampokan Tauke Kelapa

Perampok Ahau Masih Berkeliaran Bebas
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 03-03-2011 | 09:02 WIB
coktro_utomo.jpg Honda-Batam

Cokro Utomo (23) anak tauke Ahau yang mendapat luka bacok pada bagian tanganya, saat mendapat perawatan dokter di RSHB, Batam beberapa waktu lalu. (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Hampir genap satu bulan perampokan terhadap Ahau (50), tauke kelapa dan keluarganya di Perumahan Jodoh permai Blok F/2, Senin 7 Februari 2011 lalu terjadi. Namun sampai dengan saat ini pihak kepolisian Polresta Barelang belum juga berhasil menangkap kawanan rampok bersamurai itu.

Sebelumnya, polisi mengatakan kepada wartawan sejumlah media lokal bahwa mereka sudah mengantongi indentitas pelaku perampokan Tauke Kelapa. Selain identitas pelaku, polisi juga sudah mengetahui siapa pemilik mobil Avanza Silver dengan nopol BP 1411 FB yang digunakan pelaku pada saat melakukan perampokan terhadap keluarga A Hau.

"Kita sudah mengantongi identitas pelaku perampokan A Hau, begitu juga mobil yang digunakan kawanan rampok dalam menjalankan aksi mereka," kata Aries kepada wartawan, Rabu, 16 Februari 2011 di ruang kerjanya.

"Mobil itu dirental oleh pelaku untuk melakukan aksi perampokan," terang perwira Akpol angkatan 1997 ini.

Sebelumnya, beberapa saat setelah terjadi perampokan terhadap keluarga Ahau, polisi langsung melakukan pengecekan di kantor Samsat Kepri terhadap plat nomor mobil Avanza yang digunakan kawanan rampok, hasilnya mobil yang digunakan kawanan rampok itu tidak terdaftar di kantor Samsat Kepri.

"Kita sudah cek nomor tersebut namun tidak terdaftar, itu nomor bodong," kata Kapolresta Barelang, Eka Yudha Satriawan, Senin,  Februari 2011, di Mapolresta Barelang.

Menurut orang nomor satu di Polresta Barelang ini, dia telah mengerahkan anggotanya di lapangan untuk terus melakukan pengejaran terhadap komplotan perampok tersebut, namun pihaknya enggan memberi kepastian kapan bisa menangkap kawanan rampok bersenjata tajam itu.

"Secepatnya kita lakukan penangkapan dan mengungkap kasus ini," kata Eka diplomatis.

Pihak keluarga Ahau masih trauma atas aksi perampokan yang menimpa mereka, Selain itu, Ahau dan keluarganya masih tertutup terhadap wartawan. Korban belum mau ditemui oleh orang asing selain keluarga, kepolisian dan pihak rumah sakit yang memberikan perawatan saat di rawat di Rumah Sakit Harapan Bunda.

Ini adalah satu contoh kasus yang belum terungkapkan oleh pihak kepolisian Polresta Barelang, sebelumnya pada tahun 2010 lalu, kasus perampokan terhadap kantor cabang Pegadaian Kurnia Djaya Alam dan pembobolan Kantor cabang Pegadaian Sagulung belum juga pernah ada kejelasan tentang keberadaan pelaku perampokan.

Sampai kapankah pelaku perampokan terhadap keluarga Ahau masih bisa berkeliaran bebas, begitu juga pelaku perampokan di dua kantor cabang pegadaian di Batam, hingga saat ini masyarakat Batam masih menunggu hasil kinerja aparat kepolisian Polresta Barelang untuk menjawab semua itu dan memberikan rasa aman di Batam.

Sehingga tidak ada pertanyaan di masyarakat nanti, amankah kota Batam yang kita cintai ini ?