Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Diminta Ambil Langkah Strategis Selamatkan PT Arun LNG
Oleh : si
Senin | 15-10-2012 | 12:13 WIB

BANDA ACEH, batamtoday - PT Arun LNG di Aceh tercatat pernah menjadi penghasil devisa andalan negara. Pada masa jayanya tahun 1994 dikapalkan 224 kargo LNG.



Namun 2 tahun lagi  produksi diperkirakan akan berhenti seiring menipisnya gas dari perut bumi. Pemerintah diminta mengambil langkah strategis agar aset perusahaan senilai 10 triliun tidak terbuang percuma.

“Arun harus dihidupkan kembali. Kita akan bicara dengan pemerintah, menteri BUMN dan presiden. Kita akan berjuang jangan sampai aset berharga ini berakhir menjadi besi tua setelah 2014,” kata Marzuki Daud, Wakil Ketua Tim Pemantau Pelaksanaan UU Pemerintahan Aceh (UU PA) DPR RI dalam pertemuan di kantor Gubernur Provinsi NAD, di Banda Aceh kemarin.

Ia memberikan apresiasi salah satu langkah yang telah disetujui kementrian BUMN adalah program regasifikasi. Pasokan PT Arun ditambah dengan gas dari ladang lain seperti Tangguh di Papua.

Perusahaan kebanggaan masyarakat Aceh ini diproyeksikan untuk memasok gas sejumlah perusahaan seperti Pupuk Iskandar Muda, Aceh Asean Fertilizer dan Kertas Kraft Aceh.

Sementara itu Presiden Direktur PT Arun, Iqbal Hasan Saleh meminta dukungan DPR agar negosiasi mendatangkan gas berjalan lancar.

“Sampai sekarang alokasi gas untuk Arun belum ada sedangkan gas Tangguh kita tahu sejauh ini kebijakannya untuk ekspor. Kami berharap negosiasi dengan Beyond Petrolium pengelola Tangguh berjalan lancar,” jelasnya.

Menteri ESDM menurutnya sudah merestui PT Arun akan menjadi prioritas apabila gas Tangguh bisa dialirkan ke dalam negeri. Ia mengkhawatirkan apabila pasokan gas terhalang maka program regasifikasi bisa mundur dan terancam batal.

Pada bagian lain Iqbal menyampaikan hasil kajian, perusahaan LNG yang terletak di kota Lhokseumawe ini berpotensi untuk mengembangkan fasilitas kilang BBM.

“Tanah sudah ada, tidak perlu land clearing, dermaga cukup untuk kapal besar internasional, perumahan tersedia disini. Indonesia mengimpor minyak mentah juga melewati Selat Malaka jadi apa salahnya kita bangun kilang di Arun ini?”.

Ketua Tim Pemantau Pelaksanaan UU PA, Priyo Budi Santoso berharap Pertamina yang saat ini bertanggung jawab membangkitkan kembali Arun dapat bekerja optimal. “Gunakan segala akal, nanti kami di DPR mendukung, kami juga bergerak,” tandasnya.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam ini secara khusus juga memberi semangat kepada Presdir PT Arun. “Pak iqbal, anda adalah putra Aceh, ayah anda (Hasan Saleh-red) adalah pahlawan Aceh, karena itu anda harus berhasil,” kata dia.