Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

7 ABG Sindikat Ranmor

Curi Motor Untuk Modal Main Game di Warnet
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 02-03-2011 | 16:54 WIB
Toni_ranmor.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Toni, ketua komplotan sindikat ranmor ABG tertunduk malu saat diekspose satuan reskrim Polsekta Lubuk Baja, Selasa, 2 Maret 2011 (Foto: Idham Ramadhan)

Batam, batamtoday - Uang dari hasil penjualan motor curian yang dilakukan oleh tujuh Anak Baru Gede (ABG) ini hanya untuk modal main game di warnet, sedangkan selebihnya untuk makan dan sisa untuk diberikan kepada orang tua, demikian dikatakan Toni, ketua sindikat Ranmor kepada batamtoday, Selasa, 2 Februari 2011 di Polsekta Lubuk Baja.

"Uangnya untuk main game online di warnet bang, sisanya untuk diberikan pada ibu di rumah" kata Toni.

Toni menambahkan, komplotan mereka ini merupakan teman sepermaian yang biasa berkumpul di warnet di kawasan Penuin. Biasanya mereka main game online di warnet itu lebih dari enam jam yang dipakai oleh uang jajan mereka sehari-hari.

"Karena ketagihan main game online, kami lantas mencuri motor agar bisa main game lagi," terangnya.

"Kadang-kadang seharian penuh kami habiskan waktu di warnet untuk main game online," kata ABG yang putus sekolah ini.

Kanit Reskrim Polsekta Lubuk Baja, Ipda Sudirman mengatakan, tersangka Toni sebelumnya telah masuk dalam pengawasan polisi berdasarkan laporan dari orang tuanya, karena tersangka Toni pernah melakukan pencurian sepeda motor Honda Supra milik tetangganya di daerah blok IV Baloi.

"Toni masuk dalam pengawasan kami, karena sebelumnya dia pernah jadi tersangka ranmor beberapa waktu lalu," kata Sudirman.

"Berdasarkan pengalaman itu, dia akhirnya mengajak tersangka lain dalam melakukan ranmor di sindikat mereka," lanjutnya.

Selain itu, Sudirman juga menghimbau kepada para orang tua agar selalu memantau keseharian anak-anak mereka, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di Batam, akibat dari munculnya tempat hiburan seperti warnet dan game online yang beredar luas Batam sekarang ini.

"Peran pemerintah dan sekolah sangat penting agar generasi muda tidak rusak akibat perkembangan teknologi sekarang ini," pungkasnya.