Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lembaga Survei Selalu Memenangkan

Golkar Otimis Hadapi Pemilu 2014
Oleh : si/ant
Minggu | 14-10-2012 | 15:44 WIB
Aburizal_Bakrie.jpg Honda-Batam

Aburizal Bakrie

JAKARTA, batamtoday - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie (Ical), mengaku sangat optimistis menghadapi Pemilihan Umum 2014 mendatang jika dilihat dari hasil semua survei yang diklaimnya menempatkan partai berlambang pohon beringin itu senantiasa nomor satu.


"Tidak ada satu pun survei yang mengatakan Partai Golkar tidak berada pada urutan pertama," katanya di Jakarta, Minggu.

Oleh karena itu, Ical mengajak seluruh kader Partai Golkar untuk mensyukuri hal tersebut sekaligus mengonsolidasikan diri menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2014.

"Ada yang patut disyukuri karena hasil survei dari berbagai lembaga survei nasional memposisikan Partai Golkar pada urutan pertama," kata Ical.

Ical mengatakan, Partai Golkar patut berbangga mengingat dari berbagai hasil survei Partai Golkar mencapai elektabilitas 21 persen disusul dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Demokrat.

"Partai lainnya di bawah lima persen," kata Ical.

Terkait elektabilitas dirinya sebagai bakal calon Presiden 2014, Ical menyatakan, sedang bersaing dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di posisi tiga besar.

Ical menjelaskan, hasil survei menunjukkan elektabilitas dirinya sebagai bakal capres masuk dalam urutan tiga besar dan hanya berselisih sangat tipis.

"Patut juga kita syukuri bahwa elektabilitas saya akhir-akhir ini sebagai calon presiden dari Partai Golkar berada pada tiga besar dengan selisih yang sangat dekat, yaitu Megawati 20 persen, Prabowo 19 persen, dan saya sendiri 18 persen," ujar Ical.

Ical pun mendorong pengurus dan kader Partai Golkar untuk bekerja keras meningkatkan kinerja demi mendongkrak elektabilitas calon presiden.

Menurut Ical, jika ambang batas perolehan suara partai untuk mengusung calon presiden (presidential threshold) 20 persen diterapkan, maka hanya tiga partai yang bisa mengusung capresnya.

"Kalau kita bicara mengenai presidential treshold, andaikata itu tetap mencapai 20 persen, maka diproyeksikan hanya akan ada tiga partai yang dapat mengajukan calon presiden beserta koalisi masing-masing. Tidak ada pilihan lain di samping kita berjuang meningkatkan elektabilitas partai dan elektabilitas capres kita," demikian Ical.