Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tingkatkan Nilai Jual, Jokowi Minta Semua Komoditas Harus Masuk Industralisasi dan Hilirisasi
Oleh : Redaksi
Jumat | 12-07-2024 | 12:24 WIB
jokowi_lampung.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya dalam acara peresmian Gedung Jokowi Learning Center (JLC) SMA Kebangsaan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada Kamis, 11 Juli 2024. (Foto: BPMI Setpres)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, semua komoditas perkebunan dan pertanian harus masuk dalam industrialisasi serta hilirisasi. Hal itu dilakukan demi meningkatkan nilai jual komoditas.

"Semua komoditas pertanian kita harus masuk kepada industrialisasi dan masuk ke hilirisasi. Saya melihat di depan banyak produk kopi yang kemasannya sudah bagus dan siap untuk di ekspor," ujar Jokowi di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Jumat (12/7/2024).

Dengan adanya industrialisasi dan hilirisasi komoditas perkebunan ataupun pertanian, Jokowi berharap, nilai jualnya bisa meningkatkan.

Sehingga menunjang kesejahteraan petani. "Semua harusnya bisa dilakukan pengemasan yang siap ekspor seperti yang ada di sini," katanya.

Jokowi menjelaskan seharusnya perdagangan komoditas perkebunan dan pertanian di berbagai daerah saat ini tidak dilakukan dalam bentuk bahan mentah, melainkan menjadi beragam produk turunan.

Dia pun mendorong semua petani mengolah hasil panen sebelum diekspor.

"Sebaiknya perdagangan komoditas ekspor ini bukan dalam bentuk mentah yang berpuluh-puluh atau sejak ratusan tahun kita lakukan. Komoditas dalam bentuk mentah ini harus di hilirisasi menjadi produk turunan," ucap Jokowi.

Menurut dia, proses hilirisasi juga dapat dilakukan di Provinsi Lampung untuk beberapa komoditas unggulan, seperti kopi hingga sawit.

"Ini harus di hilirisasi tidak hanya kopi, cokelat, sawit semuanya bisa, baik komoditas perkebunan tapi juga komoditas pertanian," ujar Jokowi.

Salah seorang petani kopi asal Desa Kambahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, Syafrudin berharap, adanya dukungan pemerintah dalam penerapan hilirisasi produk kopi.

Caranya melalui pembangunan gudang sekaligus pabrik kopi lokal. "Harapannya memang ada gudang penyimpanan kopi dan pabrik kopi langsung di sini."

Syafrudin mengatakan, selama ini, petani setempat menjual hasil panen kopi hanya dalam bentuk biji atau belum dipanggang. Sehingga harga jual di pasar terbilang rendah tak menghasilkan nilai tambah.

"Dengan industrialisasi dan hilirisasi kopi ini setidaknya bisa membantu petani agar kopi tidak dijual terlalu murah karena ada penampungan yang jelas," katanya.

Menurut Syafrudin, jika ada proses industrialisasi maka pasar dan kualitas kopi ke depannya bisa terjaga dengan baik. Pasalnya, petani tidak lagi memetik biji kopi asal-asalan.

Sementara itu, petani menyampaikan ke RI 1 agar bisa membantu pasca panen seperti alat pengering kopi sederhana untuk gabungan kelompok tani kopi.

Editor: Surya