Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Simulasi Pengamanan Pilwako

Polisi Lumpuhkan Pengunjuk Rasa di Tanjungpinang
Oleh : chr/dd
Jum'at | 12-10-2012 | 20:22 WIB
simulasi-pengamanan-pilwako.gif Honda-Batam
Simulasi pengamanan Pilwako Tanjungpinang.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Anarkis dan berusaha melakukan keributan saat penetapan pemenang Pilwako Tanjungpinang dari salah satu pasangan calon, dua pengunjuk rasa dilumpuhkan Satuan Tim Brimob Polda Kepri. 


Penembakan dilakukan Polisi karena aksi protes massa yang menilai kemenangan salah satu pasangan calon sudah di luar dari kewajaran yang mengancam pelaksanaan Pilwako Tanjungpinang. 

Demikian simulasi latihan penanganan massa yang menganggun pelaksanan Pilwako yang dilakukan Polres Tanjungpinang di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Jumat (12/10/2012).

Dalam simulasi yang melibatkan anggota polisi dan jumlah massa yang diperkirakan lebih dari 1.000 orang ini, pelakasanaan pengamanan dilakukan secara tegas, setelah sebelumny, dilakukan upaya dialogis terhadap massa, namun karena terus melakukan aksi anarkisnya, hingga dilakukan tindakan tegas. 

Dalam skenario simulasi pengamanan Pilwako tersebut, dimulai dari pelaksanaan kampanye oleh masing-masing calon wali kota. Tiba-tiba terjadi serangan oleh sekelompok orang menggunakan pisau, sehingga Cawako tersebut langsung diungsikan oleh petugas kepolisian. 

Selanjutnya petugas mulai menurunkan sejumlah atribut pasangan cawako yang terpajang di sejumlah kawasan, lantaran mulai memasuki minggu tenang masa pencoblosan surat suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS)

Kemudian KPUD Tanjungpiang mulai melakukan penghitungan surat suara yang masuk. Namun dari hasil perolehan surat suara itu menuai protes dari beberapa orang yang tidak puas terhadap hasil Pilwako tersebut.

Mereka menuding salah satu pasangan cawako pemenang perhitungan tersebut melakukan kecurangan. Aksi protes massa itu semakin bertambah banyak dan  memanas, menutut agar dilakukan pemungutan suara kembali.

Sejumlah personil yang telah disiapkan disiagakan di kantor KPUD untuk pengamanan, namun sejulah masa tetap dengan tuntutannya melaui pelemparan benda tumpul ke kantor KPU dan petugas.

Kendati aparat Kepolisian telah mencoba berbagai usaha memberikan pengertian, agar masa dapat menyampaikan aspirasinya dengan tertib, sopan dan tetap menjaga keamanannya. Namun himbauan tersebut tetap tidak diindahkan oleh pengunjuk rasa, malahan semakin beringas bahkan sampai melakukan penjarahan, sehingga Polisi terpaksa menambah kekuatan personil.

Dua orang pengunjuk rasa saat itu, akhirnya terpaksa dilumpuhkan melalui tembakan oleh tim Brimob yang berada di TKP saat mendapati mereka melakukan penjarahant. 

Kapolres Tanjungppiang AKPB Suhendri mengatakan, pelaksanaan simulasi tersebut perlu dilakukan, sebagai salah satu langkah antisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan Pilwako Tanjungpinang tahun 2012.

"Dalam pelaksanaan pengamanan Pilwako tersebut, total jumlah personil yang kita turunkan sedikitnya sebanyak 431 personil terdiri dari anggota Polres Tanjungpiang sebanyak 310 personil, Brimob 60 personil, pasukan Sabhara 30 personil dan Kodim 0315 Bintan sebanyak 31 personil," kata Suhendri.

Menurut Suhendri, jumlah personil pengamanan Pilwako tersebut nantinya akan dilakukan penambahan bila situasi yang tidak memungkinkan dari kekuatan personil yang telah disiapkan secara matang selama ini.