Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembobolan Brankas

Modus di Batuaji Berbeda dengan Lokasi Lain
Oleh : hz/dd
Jum'at | 12-10-2012 | 15:10 WIB
maling_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Sindikat pencurian di Ruko Buana Mas 1, Batuaji pada Kamis dini hari (11/10/2012) kemarin, tak ada hubungannya dengan pelaku yang selalu beraksi dalam beberapa kasus perampokan dan pembobolan brankas di Batam.


"Pelaku berbeda dengan sindikat perampokan sebelumnya, dan masih dalam penyelidikan di lapangan," ujar Kanit Buser Satreskrim Polresta Barelang, Iptu Andi Sofyan kepada batamtoday, Jumat (12/10/2012).

Dari aksi yang dijalankan mereka, lanjut Andi, sangat berbeda dengan modus yang dilakukan oleh sindikat pembobolan brankas di beberapa TKP sebelumnya.

"Minimnya data dari olah TKP dan tak ada rekaman CCtv dari dua lokasi semakin mempersulit penyelidikan kami," terangnya.

Andi menambahkan, saat ini anggotanya sedang melakukan penyelidikan dilapangan berdasarkan olah TKP serta keterangan beberapa saksi di lokasi kejadian.

Disinggung berapa jumlah kerugian di dua lokasi tersebut, Andi menjelaskan masih belum mendapat total kerugian dari kasus tersebut karena sedang melakukan keterangan tambahan dari korban.

"Untuk lebih pasti berapa kerugian silakan hubungi Polsek Batuaji, sebab penyelidikan dan laporannya ditangani di sana," pungkas Andi.

Diberitakan sebelumnya, ua unit ruko di Perumahan Buana Mas 1, Batuaji dalam satu malam disatroni maling. Akibatnya, korban mengalami kerugian puluhan juta.

Kedua ruko yang disatroni maling ini yakni Toko Cake Buah Naga di ruko nomor 2 dan PT Mega Central Finance di ruko nomor 7. Informasi di lapangan kedua ruko ini diduga disatroni maling yang sama. Dugaan sementara, pelaku lebih dari satu orang dan sepertinya seorang pelaku bertubuh pendek dan kurus.

Diki, karyawan Toko Cake Buah Naga mengatakan kejadian itu pertama sekali diketahuinya sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, dia dan rekannya bernama Mutia masuk kerja pagi. Setelah membuka pintu, keadaan di dalam toko sudah berantakan semua.

"Saya dan Mutia masuk pagi. Begitu buka pintu kondisi di dalam toko sudah berantakan dan pintu belakang terbuka, " katanya, Kamis (11/10/2012) setelah polisi melakukan olah TKP.

Selang lima ruko, tepatnya di nomor 7 PT Mega Central Finance juga disatroni maling. Akibatnya, perusahaan tersebut mengalami kerugian sekitar Rp60 juta dalam bentuk uang dan beberapa barang berharga lainnya.

Salah seorang karyawan yang mengaku bernama Nando mengatakan kejadian itu pertama sekali diketahuinya saat akan masuk kerja. Dimana, pagi sekitar puku 07.00 WIB dia bersama beberapa karyawan lain hendak masuk kerja.

"Saya masuk ke dalam kondisinya sudah pada berantakan, brangkas uang juga terbuka. Tanpa pikir panjang saya langsung laporkan sama pimpinan," jelasnya.

Terkait kerugian, karyawan PT Mega Central Finance ini belum bisa memastikan hanya masih bisa menduga. Pasalnya, polisi dari Polsek Batuaji dan Mapolres Barelang masih melakukan olah TKP.

"Perkiraan sementara aja, Polisi masih melakukan oleh TKP. Total kerugian secara pasti belum kami ketahui," pungkasnya.