Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Per 1 Juli Pelayanan Berbasis Digital Kembali Normal

Pemerintah akan Perkuat Sistem Pengamanan Data di PDN agar Tidak Bisa Diretas Lagi
Oleh : Redaksi
Jumat | 05-07-2024 | 15:04 WIB
menko_poilkam_pdn.jpg Honda-Batam
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Hadi Tjahjanto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7/2024)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani masalah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sementara di Surabaya yang diserang ransomware.

Hadi menegaskan, pemerintah akan memperkuat sistem pengamanan data di PDN yang berada di tiga lokasi, yakni di Ibu Kota Nusantara (IKN), Batam, dan Cikarang.

PDN yang berlokasi di Cikarang diperkirakan akan selesai dibangun dan diresmikan pada 17 Agustus 2024.

"Pemerintah sedang berupaya meningkatkan kapabilitas PDN sebagai pengganti PDNS 2 di Surabaya untuk memastikan adanya kemampuan cadangan ganda dengan pengamanan yang optimal," kata Hadi Tjahjanto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Hadi menyampaikan, setelah PDN 2 diserang ransomware, layanan masyarakat berbasis digital telah kembali normal sejak awal Juli 2024. Upaya peningkatan kemampuan terus dilakukan.

Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa pemerintah serius menangani permasalahan peretasan PDNS .

Ia mengklaim bahwa per 1 Juli 2024 lalu pelayanan publik berbasis digital sudah mulai berangsur membaik.

Saat ditanya terkait situasi PDNS pascasindikat Brain Chiper yang mengklaim sebagai peretas pusat data itu memberikan kunci enkripsi.

Diduga, pelaku peretasan hanya memberikan satu kunci ransomware dari dua ransomware yang menyerang PDNS 2.

"Apa yang harus kami lakukan (setelah peretas memberikan kunci enkripsi)? Yang pertama adalah untuk pelayanan masyarakat yang menggunakan digital per 1 Juli kemarin sudah berjalan normal. Layanan masyarakat sudah bisa dirasakan oleh masyarakat dan kami terus meningkatkan kemampuan (PDN)," jelas Hadi.

Selain itu, kata Hadi, pemerintah juga terus meningkatkan kemampuan PDN pengganti PDNS 2 di Surabaya agar bisa memiliki kemampuan back up atau cadangan data berganda, berlapis, dengan pengamanan yang lebih baik. "Sekarang terus dilakukan," ujarnya kembali menegaskan.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan sebelumnya menyampaikan, Kemenkominfo telah memperoleh kunci enkripsi untuk mengakses PDNS 2 yang sempat diretas. Tim teknis Kemenkominfo saat ini sedang membuka akses PDNS 2.

"Kami telah mencoba membuka kunci enkripsi pada spesimen kami dan berhasil. Namun, proses ini masih berlangsung karena banyak kunci yang harus dibuka," kata Semuel yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Dirjen Aptika Kemenkominfo, Kamis (4/7/2024).

Editor: Surya