Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cadangan Air Sungai Busung Mampu Layani 16 Ribu Pelanggan PDAM
Oleh : hrj/dd
Jum'at | 12-10-2012 | 10:09 WIB
Air-PDAM.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

TANJUNGUBAN, batamtoday- Cadangan air bersih di Sungai Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Bintan diperkirakan mencapai 9 juta meter kubik dan mampu untuk melayani 160 ribu pelanggan PDAM.


Terkait hal tersebut, pemerintah merencanakan pembangunannya mulai tahun 2014, diperkirakan akan selesai tahun 2019, dan bisa melayani pelanggan tahun 2023, dengan dana APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"160 ribu pelanggan dapat terlayani dari Sungai Busung ini setelah dibendung. Lalu proses desalinasi sekitar 4-5 tahun, bisa melayani pelanggan sekitar tahun 2022 atau 2023," kata Abdul Kholik, Direktur PDAM Tirta Kepri, Kamis (11/10/2012) kemarin.

Saat ini kata Abdul Kholik, dalam tahap studi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) wilayah IV, untuk Provinsi Kepulauan Riau. Lalu akan dilanjutkan dengan Detail Engineering Design (DED), selanjutnya tahap kontruksi atau pembangunan. Kalau sudah selesai pembangunan fisiknya, baru dilaksanakan serahterima kepada PDAM.

Proses desalinasi dari asalnya air payau/brackish water dengan kadar garam tinggi menjadikan air tawar yang berkadar garam rendah, memakan waktu sekitar 4 sampai lima tahun. Apabila pembangunan bendungan selesai pada tahun 2019 maka diharapkan pada tahun 2023 sudah menjadi air tawar. Pada tahun 2023 diharapkan sudah bisa melayani pelanggan.

Waduk Sei Busung ini luasnya 280 hektare, mampu memenuhi kebutuhan air minum untuk 20 tahun kedepan. Bahkan diperkirakan bisa lebih lama lagi.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Abdurrahman, LC mengatakan, Dewan sangat mendukung pembangunan bendungan Sungai Busung ini, karena persoalan air merupakan persoalan asasi yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

"Tahun depan mulai pembuatan detail engineering design (DED). Sedangkan pembangunan fisiknya mulai tahun 2014. Bendungan ini akan mengubah air asin menjadi air tawar," kata Abdurrahman.

Untuk dana pembangunannya kata Abdurrahman dengan APBN, mengingat pembiayaannya cukup besar. Namun ia mengharapkan Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kabupaten Bintan saling membantu dalam pembiayaan tersebut.