Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemendagri Minta Pemda Manfaatkan Klinik Inovasi Daerah untuk Gali Potensi Lokal
Oleh : Irawan
Rabu | 12-06-2024 | 10:12 WIB
yusharyanto_b2.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo(Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengajak pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan klinik inovasi daerah sebagai wadah strategis dalam menggali dan mengembangkan potensi lokal.

Tidak terkecuali bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tengah meluncurkan klinik inovasi untuk memaksimalkan peningkatan inovasi di wilayahnya.

"Kami sangat mengapresiasi atas launching-nya klinik inovasi ini, artinya ini menandakan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengakselerasi inovasi di daerahnnya menjadi semakin baik," ungkap Yusharto saat menjadi keynote speaker dalam acara Launching Klinik Inovasi Provinsi Sultra Tahun 2024 di Hotel Kubah 9 Kendari, Selasa (11/6/2024).

Dia melanjutkan, keberadaan klinik inovasi akan sangat membantu perangkat daerah di lingkungan Provinsi Sultra untuk memecahkan masalah yang kompleks hingga berkontribusi pada pengembangan ide maupun potensi lokal.

Dirinya menambahkan, melalui klinik inovasi, perangkat daerah juga dapat mengembangkan metode kreatif untuk mendukung budaya inovasi.

"Hadirnya klinik inovasi diharapkan menjadi mesin penggerak, bukan hanya lompatan predikat tetapi juga kemanfaatan inovasi daerah yang semakin luas," tambahnya.

Sementara itu, Yusharto mengungkapkan, pada 2023 Pemprov Sultra telah melaporkan 6 inovasinya kepada Kemendagri melalui BSKDN.

Berdasarkan laporan tersebut, diperoleh skor pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) sebesar 32,85 atau berpredikat kurang inovatif.

Sejalan dengan itu, guna meningkatkan pelaporan inovasi, Yusharto mengimbau agar Pemprov Sultra dapat melakukan replikasi inovasi.

Menurutnya, replikasi inilah yang memungkinkan inovasi dapat bermanfaat secara terus menerus dan kontekstual.

"Daerah dapat memanfaatkan berbagai aplikasi untuk melakukan replikasi, satu di antaranya aplikasi yang kami kembangkan yakni Tuxedovation yang telah memuat 14 ribu data inovasi yang dapat diakses dan menjadi inspirasi daerah untuk meningkatkan inovasi," terangnya.

Selain itu, untuk memaksimalkan pengembangan potensi lokal, kata Yusharto, diperlukan kerja sama multiple helix yang melibatkan banyak pihak baik pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat hingga unsur media.

Melalui kerja sama tersebut, diharapkan Pemprov Sultra dapat membangun ekosistem inovasi yang kuat dan berkesinambungan.

"Sehingga dengan mendayagunakan potensi daerah secara cermat, Pemprov Sultra dapat memberikan terobosan- terobosan yang dapat meningkatkan daya saing daerahnya di waktu-waktu yang akan datang," pungkasnya.

Editor: Surya