Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Dorong Kerja Bersama Kembangkan Keuangan Syariah
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 31-05-2024 | 14:44 WIB
GFIEF.jpg Honda-Batam
Global Forum on Islamic Economics and Finances (GFIEF) yang diselenggarakan Kementerian Keuangan Malaysia & Bank Negara Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (29/05/2024). (Kemenkeu)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Pemerintah Republik Indonesia mendorong kerja bersama untuk melakukan reformasi keuangan syariah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan hal itu merupakan bagian dari pengalaman Indonesia dalam mengembangkan serta merawat aspek-aspek perekonomian dan pembiayaan syariah.

"Terutama dalam reformasi keuangan syariah harus dilakukan secara bersama-sama untuk membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin," ujar Menkeu dalam Global Forum on Islamic Economics and Finances (GFIEF) yang diselenggarakan Kementerian Keuangan Malaysia & Bank Negara Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (29/05/2024), demikian dikutip laman Kominfo.

Menurut Menteri Sri Mulyani, hal itu menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran ekonomi global sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Reformasi perekonomian membutuhkan upaya bersama baik oleh pemerintah maupun kolaborasi, kredibilitas dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan," tandasnya.

Menkeu berbagi mengenai pengalaman Indonesia mengembangan perekonomian syariah berupa penerbitan SUKUK yang berdampak terhadap sektor sosial dan ekonomi. Selain itu, Menteri Sri Mulyani menyatakan Indonesia juga berfokus pada ekonomi hijau berkelanjutan.

"Dalam hal ini, berhasil mereduksi emisi gas rumah kaca lebih dari 10 juta ton CO2e. Adapun sejak tahun 2018 hingga 2023, Indonesia telah menerbitkan sukuk hijau bernilai hingga $6 Milyar di pasar internasional dan Rp57,07 Triliun di pasar domestik," ungkapnya.

Selama forum, Menteri Keuangan bertemu dengan Minister of Finance II of Malaysia Datuk Seri Amir Hamzah Azizan, Minister of Investment, Trade, and Industry of Malaysia Datuk Seri Utama Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz, serta Chairman of Malaysia Securities Commission Dato' Seri Dr Awang Adek bin Hussin. Selain itu ada pula tokoh-tokoh terkenal seperti Tan Sri Nor Mohamed Yakcop, mantan Menteri Keuangan Malaysia (2004-2009) dan Mahktar Diop, Direktur Utama IFC World Bank.

Editor: Gokli