Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

APBD-P Provinsi Kepri Ditetapkan

Proyek JPO Mukakuning dan Tembesi Sudah Waktunya Dirampungkan
Oleh : kli/dd
Selasa | 09-10-2012 | 10:34 WIB
jpo-mk.gif Honda-Batam
JPO di Mukakuning yang pembangunannya terbengkalai.

BATAM, batamtoday - Dua jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak di daerah Mukakuning dan Tembesi sudah waktunya untuk dirampungkan. Pasalnya, proyek Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri ini terbengkalai lantaran pihak kontraktor tak tepat waktu dalam menyelesaikan bangunan.


Kepala Dishub Kepri, Muramis pada Februari 2012 lalu mengatakan pihak kontraktor yakni PT Elkana dan PT Bharata Mitra Pratama sudah dipenalti lantaran waktu yang ditentukan 120 hari kalender tak dapat merampungkan kedua bangunan tersebut. Akibatnya, pembangunan kedua JPO tersebut dihentikan menunggu APBD Perubahan Provisi Kepri disahkan.

"Pembangunan kedua JPO itu akan dirampungkan menggunakan APBD Perubahan. Kalau tak salah sekitar bulan Juni 2012," katanya saat ditemui RSUD Embung Fatimah.

Proyek senilai Rp 2.608.856.900 dikerjakan pada 16 Agustus 2011 berdasarkan surat penunjukan nomor 25/HUB/SP/VIII/2011 dan diawasi oleh konsultan pengawas yakni PT Studian Tata Dinamika.

Dengan jangka waktu 120 hari kalender proyek ini seharusnya sudah rampung pada 16 Desember 2011. Namun, sampai dengan Januari 2012 proyek ini belum juga rampung.

Memang, sejak Februari 2012 kedua JPO ini sudah mulai dioperasikan. Khususnya di Mukakuning yang sangat ramai penduduk baik warga setempat maupun para pekerja sudah mulai menggunakan JPO tersebut sebagai jalur untuk melintasi jalan. Namun belakangan ini kedua JPO terlihat jarang dilalui orang, pasalnya bangunan yang belum rampung itu terlihat semakin keropos.

Beberapa warga di lokasi Mukakuning mengaku mulai khawatir melihat kondisi bangunan yang semakin keropos. Belasan tiang penyangga jembatan terlihat mulai kreopos akibat hujan maupun lainya.

"Dari segi kegunaannya jelas JPO ini sangat bergunan. Namun, dengan kondisi yang belum rampung dan bangunan yang nampaknya kurang kokoh membuat rasa khawatir itu ada," papar Parmi, salah satu warga, Selasa (9/10/2012).

Berbeda dengan JPO di Tembesi, banyak menuai protes dari kalangan warga karena tak tepat sasaran dan di tempat yang sepi. JPO itu hanya menghubungan Mall Top100 Tembesi dengan lahan kosong dan Kampus Putra Batam.

"Entah kenapa JPO itu ditempatkan di Tembesi, sementara di lokasi SP Plaza ramai warga penyeberang jalan dan juga rawan kecelakaan. Dengan adanya APBD Perubahan ini, warga berharap JPO penghubung MKGR dengan SP Plaza segera dibangun," ungkap Syahrial Lubis, salah satu tokoh masyarakat di daerah Batuaji.