Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Alat Kesehatan RI-Turki Jalin Kerja Sama Senilai USD 10,5 Juta
Oleh : Redaksi
Senin | 13-05-2024 | 14:04 WIB
RI-Turki1.jpg Honda-Batam
Kemenperin bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki menggelar Business Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia - Turkey Medical Device industry di Istanbul, Turki. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan agar bisasemakinberdaya saing global.

Terlebih lagi,industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor andalan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) dan juga sektor prioritas yang ada di peta jalan Making Indonesia 4.0.

Saat ini, industri alat kesehatan dalam negeri telah didukungoleh209 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI). Mereka telah mampu memproduksi alat kesehatan yang berkualitas seperti ventilator (dengan TKDN mencapai 58 persen),hospital furniture(TKDN 68 persen), hinggamedical apparel(TKDN 92 persen).

"Dengan kemampuan tersebut, kami juga berupaya untuk membuka dan memperluas akses pasar ekspor bagi industri alat kesehatan dalam negeri," kata Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/5/2024), demikian dikutip laman Kemenperin.

Guna memasuki pasar Eropa dan Timur Tengah, beberapa waktu lalu, Kemenperin bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki menggelarBusiness Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia - Turkey Medical Device industrydi Istanbul, Turki. Melalui forum bisnis inijuga diharapkandapat terjalinkerja sama investasi industri alat kesehatan Indonesia dan Turki.

"Pada forum bisnis tersebut, telah dilaksanakan penandatanganan dua MoU. Pertama, PT Haloni Jane Tbk dan ERK Medikal Saglik Hizmetleri, yang bekerjasama dalamdistributor agreementuntuk produkLatex Gloves supplydengan potensi transaksi mencapai USD9 juta," ungkap Yan.

MoU kedua, antara PT Atra Widiya Agung dengan Uzman Sterilization System. Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dalam distribusi penjualancontainer systemdan pabrikasi di Indonesia pada tahun 2024-2027 dengan nilai kerja sama mencapai USD 1,5 juta.

Staf Khusus Menteri Perindustrian sekaligus Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, yang turut hadir dalam forum bisnis tersebut, menyampaikan bahwa sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) sedang tumbuh pesat mencapai 12,09 persen. Ini mencerminkan bahwa iklim usaha dan investasi di Indonesia dalam kondisi yang sehat.

"Oleh karena itu, kami aktif memacu adanya kerja sama yang menguntungkan antara industri alat kesehatan Indonesia dan Turki, baik itu kerja sama bidang distribusi, R&D mupun investasi," tuturnya.

Kegiatan pameran dan forum bisnis diEXPOMED EUROSIA 2024merupakan wujud kerja sama antaraKemenperin dengan Kementerian Kesehatan, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) serta Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB).

Terdapat sembilan perusahaan alat kesehatan dalam negeri, dua asosiasi industri (ASPAKI dan GAKESLAB) sertaPT. Inspiry Indonesia Konsultanyang terlibat dalamEXPOMED EUROSIA 2024. Kesembilan perusahaan itu adalahPT Sugih Instrumendo Abadi dengan produk stethoscope dan sphygmomanometer, PT Marthys Orthopaedic Indonesia dengan produkimplant orthopaedic, serta PT Rejeki Putra Putri Eliman dengan produkadult diapers, underpaddannurse cap.

Berikutnya, PT Cahaya Hasil Cemerlang Multi Manufaktur dengan produkbaby scale, standing weight, daninfantometer, PT Haloni Jane Tbk dengan produk sarung tangan medis, PT Oneject Indonesia dengan produk alat suntik, tabung darah, PT Prodia Diagnostic Line dengan produk reagen kimia klinik, PT Graha Teknomedika dengan produk instrument bedah,patient monitor, serta PT Kusuma Sukses Makmur dengan produk pakaian bedah, APD,dankantong jenazah.

Selama pameran berlangsung, Pavilion Indonesia telah dikunjungi olehpotential customerdari berbagai negara seperti Turki, Italia, Spanyol, Rusia, China, Amerika Serikat, Moroko, Iran, Lebanon, Somaliland, Ethiopia, Belarusia, Yordania, Nigeria, Macedonia, Ukraina, Iraq, Libya, Bulgaria, Algeria, Bosnia, Tunisia, Cypruz, Georgia, Oman, Mongolia, Mesir, Arab Saudi, dan Suriah. Dari ajang pameran dan forum bisnisselamaEXPOMED EUROSIA 2024, didapatkanpotensi nilai transaksi hingga mencapai USD 13,86 juta atau sekitar Rp 230 miliar.

Editor: Gokli