Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Siswa SMK Perkapalan Bantah Ikut Balap Liar
Oleh : hrj/dd
Jum'at | 05-10-2012 | 13:15 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday - Lima siswa SMK Perkapalan Tanjunguban, Pandu (18), La Ode (19), Juandi (17), Andrian (16) dan Fahrizan (18) membantah keterlibatannya dalam aksi balap liar, walau mereka memang ikut dalam 24 orang yang diamankan oleh Tim Tindak Polres Bintan, belum lama ini. 


La Ode kepada batamtoday di SMK Perkapalan menjelaskan, dia dan teman-temannya ikut dibawa oleh kepolisian ke Mako Polres Bintan dari jalan Indunsuri Tanjunguban, tepatnya di depan Melayu Berdendang, karena diduga ikut dalam aksi balap liar. Padahal menurutnya, mereka dan beberapa temannya pada saat itu, sedang ada acara makan bersama dengan rekannya di sekitar lokasi tersebut. 

"Kita sedang ada acara, tiba-tiba ada keributan di depan Melayu Berdendang. Makanya kita keluar, dengan tujuan hendak melihat, ternyata ada penertiban dan kita juga ikut dibawa oleh polisi," ungkapnya. 

Hal senada disampaikan oleh Andrian, menurutnya mereka mengadakan acara makan bersama di Melayu berdendang, karena sebelumnya ada kegiatan di SMKN I Bintan Tanjunguban. Selain itu, katanya sejumlah kendaraan milik mereka yang dibawa ke Polres Bintan, di ambil oleh anggota kepolisian dari dalam Melayu berdendang. "Motor kami di ambil oleh anggota polisi dari dalam lokasi Melayu Berdendang dan dibawa ke Polres," ujarnya.

Sementara itu Budi Wakil kepala sekolah SMK Perkapalan bidang kesiswaan, mengatakan dirinya tidak menyangka kalau beberapa siswanya ikut dalam aksi balap liar tersebut. Karena menurutnya, sejumlah siswa SMK tersebut, memang sedang ada acara makan bersama usia mengikuti kegitan di SMKN I Tanjunguban.

"Kalau melihat dari prestasi anak-anak tersebut disekolah, rasanya tidak mungkin mereka ikut balap liar di jalan. Karena mereka rata-rata memiliki prestasi yang baik," ujarnya.

Dijelaskan Budi, dari lima siswanya yang diduga ikut balap liar, seperti La Ode adalah atlit pelari pernah mengikuti ajang tingkat provinsi dan juga kabupaten, Andrian adalah anggota Paskibraka, begitu juga yang lain memiliki prestasi dibidang olahraga seperti sepakbola dan atletik.

Terkait berita sebelumnya, Polres Bintan melakukan operasi penertiban kepada para remaja yang hobi melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya. Sedikitnya, 24 pembalap liar beserta kendaraannya diamankan dan digiring di Mapolres Bintan.

Tim tindak yang khusus dibentuk untuk melakukan penertiban, secara  mendadak menyergap para pembalap liar yang sedang beraksi di Jalan Lobam Indunsuri tepatnya di depan Pujasera Melayu Bedendang Tanjunguban pada Sabtu (29/9/2012) malam. Bahkan beberapa pelaku pembalap liar, sempat berhamburan, karena berupaya untuk melarikan diri. 

"Mereka ada yang berlari, hingga masuk dalam semak belukar dan rawa yang berlumpur, tapi sebgain besar tertangkap," ujar Alex, salah seorang warga yang menyaksikan operasi tersebut, kepada batamtoday, Senin (1/10/2012).

24 pembalap liar yang didominasi oleh para pelajar setingkat SLTP dan SLTA tersebut, terdiri 16 pelajar, 2 pekerja bengkel, 3 nelayan dan 2 buruh bangunan serta 1 orang tuna wicara. Mereka adalah Laode (19), Juandi (17), Pandu (18), Andrian (16) dan Parijan (18) adalah siswa SMK Perkapalan. Supriadi (16) dan Trianto (14), siswa SMK Negeri I Bintan. Yogi (15) dan Rianda (17) siswa SMA YKPP Bintan.Yanto (16) dan Rona (16) siswa SMA Negeri 5 Bintan. Heri Setiawan (17) siswa SMA Negeri 4 Bintan. 

Lukas Tarigan (13) dan Rian Fitra Hidayat (12) siswa SMP Negeri 9 Bintan. Uji (15) siswa SMP Negeri 11 Bintan, Okta (15) siswa  SMP Negeri 15 Bintan. Ucok (21), Feri (19), Agus (19) nelayan. Jampri (17) dan Dicky (17) buruh bangunan serta Rianto (20) dan Hogen (21) pekerja bengkel.