Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korlantas Polri Ungkap Data Kecelakaan Selama Arus Mudik Turun 15 Persen
Oleh : Redaksi
Jumat | 12-04-2024 | 17:24 WIB
korlantas_aan_polri.jpg Honda-Batam
Kakorlantas Polri Irjen Pol, Aan Suhanan (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta- Korlantas Polri mencatat data kecelakaan selama arus mudik Lebaran 2024 mengalami penurunan 15% dibanding Lebaran tahun lalu.

"Secara nasional kecelakaan lalu lintas ada penurunan dari 2.159 menjadi 1.835 atau turun 15%," ucap Kakorlantas Polri Irjen Pol, Aan Suhanan kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).

Selain itu, sambung Aan, jumlah korban meninggal dunia juga mengalami penurunan 3%. "Yang meninggal juga turun dari 291 orang menjadi 281 orang," katanya.

Sementara korban luka berat mengalami kenaikan 13%, yakni dari 281 korban menjadi 317 korban.

"Untuk luka ringan turun dari 3.036 korban menjadi 2.424 korbam, itu kita bandingkan arus mudik dan balik tahun lalu," ujarnya.

Menurut Aan, kecelakan selama arus mudik 2024 didominasi faktor kelelahan. Dia mengimbau pengendara untuk menjaga kesehatan.

"Kami tetap mengimbau pada saat arus balik ini pastikan stamina kesehatan dalam keadaan prima," kata Aan.

Dia meminta pengendara tidak memaksa berkendara jika kelelahan. "Jangan mengemudi saat konsenterasi sudah berkurang, jika kelelahan, harus istirahat," imbuhnya.

Aan menambahkan kecelakaan lalu lintas selama masa arus mudik Lebaran 2024 mayoritas melibatkan pengguna sepeda motor.

"Yang terlibat kecelakaan masih sepeda motor yang tertinggi. Sepeda motor ini masih tertinggi itu 73%," kata Kakorlantas Polri.

"Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bus 12%. Kemudian disusul oleh angkutan barang 10% dan mobil pribadi 2%. Yang lainnya 3%," lanjutnya.

Berdasarkan catatan Korlantas, ada ribuan insiden yang terjadi, baik di ruas jalan tol maupun arteri. Meskipun, kata Aan, jumlah itu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Namun, berdasarkan jenis kecelakaannya, Aan mengatakan, paling banyak terjadi adalah tabrakan adu banteng. Total, ada 379 kasus yang tercatat.

"Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi," ungkap Aan.

"Depan-belakang, artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini ranking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan microsleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus," imbuhnya.

Adapun kecelakaan, lanjut Aan, paling banyak terjadi di wilayah Polda Jawa Timur. Kemudian disusul Polda Jawa Tengah dan Polda Metro Jaya.

Editor: Surya