Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MUI Sebut Ramadan Tahun Ini Tinggalkan Kesan Kuatnya Toleransi Beragama
Oleh : Redaksi
Minggu | 07-04-2024 | 14:06 WIB
toleransi_nu.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: NU Online)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Ahmad Zubaidi mengatakan, Ramadan 1445 Hijriah berbeda dengan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Ramadan tahun ini meninggalkan kesan mendalam tentang kuatnya rasa toleransi antaragama di Indonesia.

Ahmad Zubaidi mengatakan, Ramadan tidak hanya menjadi perayaan umat Islam, tetapi banyak serangkaian acara sahur hingga berbuka puasa juga ikut diramaikan umat beragama lainnya sehingga hubungan antarmasyarakat beragama pun sangat cair.

"Kita lihat sendiri ada fenomena war takjil yang secara langsung mendorong adanya interaksi antarmasyarakat. Di banyak lingkungan perkantoran pun demikian, banyak yang difasilitasi untuk berbuka puasa bersama oleh perusahaannya walaupun pimpinannya bukan muslim," kata Zubaidi, Minggu (7/4/2024).

Dia pernah diundang untuk menghadiri acara buka puasa bersama yang diselenggarakan sebuah perusahaan yang dimiliki non-muslim.

Menurutnya, terlepas dari apa pun agama atau tingkat jabatan yang diembannya, mereka semua ikut serta mendatangi acara buka puasa bersama itu.

Dikatakan, ketika azan magrib berkumandang, semuanya ikut serta menyantap hidangan, termasuk yang non-muslim juga ikut berbuka.

Dia menilai hal itu merupakan sebuah fenomena yang luar biasa. "Kita ini memang sungguh luar biasa kehidupan toleransi antaragamanya. Umat Islam yang berpuasa bisa menghormati yang non-muslim, begitu pun sebaliknya," kata Zubaidi.

Menurut dia, fenomena-fenomena tersebut menjadi cerminan bahwa pada tataran masyarakat umum tidak ada masalah yang berarti.

Hubungan masyarakat antarberagama pun tidak saling curiga karena sudah terbiasa untuk hidup saling berdampingan.

Demi menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran, Zubaidi mengimbau untuk tetap waspada pada gerakan yang menyerukan ideologi atau pemahaman transnasional, yang biasanya menyelipkan aspek intoleransi dalam dakwah agamanya.

"Mudah-mudahan dengan semangat kemanusiaan yang menggelora, perayaan Idulfitri akan menjadikan kehidupan kita makin bahagia, sejahtera, tentram, dan makin damai," katanya.

Editor: Surya