Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya Meledak, 135 KK Diungsikan, Pemadaman Gunakan Robot
Oleh : Redaksi
Minggu | 31-03-2024 | 08:32 WIB
gudang_senjata_meledak.jpg Honda-Batam
Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024) meledak akibat kebakaran (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, terbakar dan meledak pada Sabtu (30/3/2024). Lokasi ledakan berbatasan dengan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sebanyak 135 kepala keluarga (KK) harus diungsikan akibat ledakan di gudang senjata milik Yon Armed-7 ini. Ledakan dipicu oleh kebakaran pada Sabtu (30/3/2024) malam sekitar pukul 18.30 WIB.

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengalami kendala dalam melakukan pemadaman Gudmurah, gudang senjata TNIAD tersebut. Sebab, pemadaman terkendala bahan yang berpotensi meledak. Kendala lainnya yaitu sumber air hangat jauh.

"Karena sumber airnya jauh jadi kita pakai sistem bukan statis, tapi pakai dinamis, dibantu oleh Kabupaten Bogor dan Bekasi untuk bisa mensuplai unit kita di depan," jelasKadis Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).

Karena itu, pemadaman akan menggunakan robot. Dia juga menyebut bahwa penggunaan robot dalam pemadaman sangat membantu. Tidak ada kendala saat mengoperasikan robot tersebut.

"Robotik itu sangat membantu sekali dalam segi operasi, karena memang di situ tempat yang potensi bahaya bagi anggota. Maka kita bisa gunakan operasi itu dengan menggunakan peralatan robotik itu," katanya.

Kebakaran gudang senjata milik Kodam Jaya itu, akhirnya bisa dipadamkan pada Minggu pukul 03.45WIB. Api padam setelah petugas Damkar bersama unsur terkait melakukan penanganan.

"Tadi kita sudah melakukan langkah penanganan untuk pemadaman titik api dari gudang nomor 6 Gudmurah Kodam Jaya. Pukul 03.45 WIB tadi, dapat kita pastikan titik api sudah dipadamkan," kata Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).

"Namun hingga saat ini masih kita lakukan pendinginan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak lain yang kita tidak inginkan," lanjutnya.

Dia berterima kasih kepada para petugas yang membantu penanganan kebakaran tersebut. Terutama petugas Damkar dari DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi.

"Sehingga titik api yang tadi kita memicu ledakan, sudah berhasil kita padamkan," ucapnya.

Pangdam Jaya mengatakan, hingga saat ini, belum ada korban jiwa atas insiden ledakan di gudang nomor enam Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana. Berdasarkan pemeriksaan perimeter di kawasan satu kilometer, belum ditemukan ada warga yang menjadi korban.

135 KK Diungsikan

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, sebanyak 135 kepala keluarga (KK)diungsikan terkait kebakaran dan ledakan di gudang senjata milik Kodam Jaya ini.

Bey memerinci, sebanyak 85 KK diungsikan di kantor desa. Sementara 50 KK lain diungsikan di sarana ibadah masjid sekitar Perumahan Kota Wisata, Kabupaten Bogor.

"Pastikan warga aman, Pak Bupati (Bogor Asmawa Tosepu) juga menangani warga, ada 85 kepala keluarga yang sementara ditempatkan di kepala desa dan 50 kk (kepala keluarga) di Masjid Darusalam Kota Wisata," kata Bey saat konferensi pers di lokasi, Sabtu malam WIB.

Dia juga mengatakan, di tempat pengungsian itu akan disiapkan dapur umum yang digunakan untuk membuat sajian santap sahur.

"Karena ini bulan Ramadhan, Pak Bupati juga membuat dapur umum sifatnya karena untuk sahur nanti. Pada intinya kondisi sudah terkendali," katanya.

Hingga saat ini Bey belum dapat memastikan jumlah warga terdampak yang dapat segera dipulangkan. Hal itu mengingat kondisi masih belum kondusif.

Sementara untuk penanganan kebakaran, sambung dia, Pemprov DKI juga menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran yang dapat menyemprotkan air dengan jarak yang cukup jauh.

"Ini juga Pak Pangdam Jaya sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI, jadi akan dikirimkan mobil pemadam kebakaran karena di Jakarta ada mobil yang bisa menembakkan air dari jarak jauh, itu akan segera datang tiga armada," kata Bey.

Namun, akhirnya seluruh warga yang tinggal di sekitar gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya di Gunung Putri yang meledak dan terbakar sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, setelah petugas Damkar berlahasil melakukan pemadaman.

Kendati demikian, Pangdam Jaya mengimbau warga dipulangkan untuk mengembalikan atau melapor jika menemukan granat dan amunisi lainnya di sekitar rumah.

Pantauan pada Minggu (31/3/2024) pagi di asrama Gudmurah, Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat mobil damkar mulai keluar dari tempat lokasi. Setidaknya ada 6 mobil pemadam kebakaran terlihat menjauhi lokasi itu.

Kondisi pagi ini, pukul 06.47 WIB, tidak terlihat suasana mencekam seperti semalam. Meski demikian, lokasi menuju ke Gudang Munisi masih dijaga oleh jajaran TNI.

Awak media maupun masyarakat sekitar tak diperbolehkan untuk mendekat ke area TKP. Terlihat plang pemberitahuan di sana 'Daerah Tertutup'. Ada juga plang peringatan bertuliskan 'Dilarang masuk tanpa izin, membawa senjata api/tajam, membawa kamera photo/HP, membawa korek api merokok'.

Kendaraan Jihandak Yonzipur 11/DW juga terlihat dipindahkan oleh anggota dari sekitar gerbang gudang munisi. Terlihat beberapa anggota TNI yang bersiaga.

Pangdam Jaya Mayjen M Hasan mengatakan akan melakukan investigasi penyebab kebakaran. Pihaknya tengah mendalami kondisi usai kebakaran itu.

"Untuk detailnya masih akan kita investigasi," ujar Hasan kepada wartawan di sekitar lokasi, Minggu (31/3/2024).

Disebutkan, isi gudang sendiri merupakan munisi yang sudah kadaluarsa dan tidak terpakai. Sehingga Hasan menyebut diperkirakan ledakan terjadi akibat unsur kimia pada munisi yang bersifat labil.

"Tapi kan seperti yang saya sampaikan di awal, ini kan amunisi kadaluarsa yang sudah afkir, sehingga sudah sangat labil unsur kimianya dan zat-zat lainnya, sehingga itu yang baru kita perkirakan," tuturnya.

Ia mengatakan, investigasi akan dilakukan oleh pihak TNI AD. Namun, investigasi baru akan mulai dilakukan setelah kondisi aman.

"Tentunya pasti akan ada investigasi dari pihak TNI AD, tapi nanti itu mungkin kita lakukan setelah situasi aman," pungkasnya.

Editor: Surya