Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Unilever Katrol Indeks Keluar Zona Merah

IHSG Ditutup Menguat 0,78% atau 26,82 poin
Oleh : sumantri
Senin | 28-02-2011 | 18:06 WIB
IHSG_Sore.png Honda-Batam

Grafik IHSG Senin Sore Pukul 16.50 WIB

Batam, batamtoday - Indeks akhirnya bebas dan keluar dari zona merah, pada penutupan sesi hari ini, penguatan IHSG meski tipis yaitu hanya 0,78% atau 26,82 poin ke posisi 3.470,35, namun cukup berarti dalam menempatkan Indeks dari level siang tadi di kisaran 3.443,53. Kepala Pusat Informasi Pasar Modal Batam (PIPM), Marco Poetra Kawet, menyatakan IHSG terpantau bergerak di rentang IHSG bergerak pada rentang 3.436,10 - 3.471,43.

"Hari yang melelahkan buat indeks, perdagangan sepanjang hari ini kurang semangat, emiten yang merumput di bursa sepertinya bimbang dan memilih wait and see bahkan sempat diwarnai oleh aksi ambil untung oleh beberapa pelaku bursa," ujar Marco, kepada batamtoday, Senin sore 28 februari 2011.

Sepanjang hari ini, selain pergerakkan indeks yang liar, pasar juga diwarnai berbagai spekulasi antara lain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia disinyalir masih berfluktuatif. Namun, sebagian pengamat ekonomi menyatakan, para pelaku pasar diperkirakan akan berkonsentrasi pada saham barang-barang konsumsi (consumer goods) dan saham perbankan.

Prediksi tersebut kiranya tidak terlalu berlebihan, alih-alih naik, nyatanya IHSG malah sempat terkoreksi dan sempat terjerembab di zona merah. Fakta di lantai bursa pada sesi penutupan hari ini menunjukkan saham Unilever Indonesia menjadi penggerak utama penguatan indeks dengan mengontribusi positif sebesar 4,51 poin, disusul oleh Bank Central Asia 4,33 poin, Astra International 1,68 poin, dan Bank Negara Indonesia sebesar 1,64 poin.

Indonesia Stock Exchange (IDX) sore tadi merelease data dari 422 saham perusahaan yang menopang indeks, sebanyak 76 di antaranya menguat, 120 lainnya tertekan dan 226 sisanya belum bergerak.

"Ini kondisi labil pasar, yang sesekali terjadi, penyebab utamanya tentu saja aksi ambil untung yang kerap membuat pasar kocar-kacir," ujar Marco.

Namun demikian, IHSG masih mendapatkan stimulus dari sektor-sektor penunjang, antara lain delapan dari sembilan indeks sektoral yang ada di BEI memberikan kontribusi positif, yakni keuangan sebesar 34,64%, lalu consumer goods 24,35%, jasa dan perdagangan 13,13%, pertambangan 9,49%, aneka industri 9,31%, industri kimia dasar 6,72%, pertanian 3,08%, serta konstruksi dan properti 1,55%.

Saham saham sektor Otomotif Prospektif

Masih dari kabar mengenai gejolak bursa hari ini, sumber dari PT Astra International menyatakan, data penjualan kendaraan beroda dua sepanjang Januari 2011 menunjukkan kenaikan dibandingan bulan yang sama selama dua tahun terakhir. Per Januari, jumlah motor yang terjual sebesar 665.164 unit. Astra memegang 50 persen pangsa pasar penjualan sebesar 331.596 unit. Adapun penjualan kendaraan roda empat juga mengalami kenaikan dengan jumlah 73.849 unit.

"Itu artinya pasar masih bergairah," ujar Hazrina Dewi, pengamat pasar modal dalam release yang dikeluarkan oleh IDX sore ini.

Dia juga menambahkan sorotan pasar justru tertuju pada saham-saham dari sektor consumer goods, Unilever Indonesia, terbukti mampu bertahan di saat ekonomi sedang didera krisis, sehingga saham selalu diburu pelaku pasar.

Pekan ini selain sektor Consumer Goods dan otomotif yang menjadi primadona, sektor perbankan juga semakin mengkilat. Data Bursa Efek Indonesia mencatat, saham berkode BMRI (Bank Mandiri) tercatat ditransaksikan sebanyak 2.843 kali. Harga saham juga terangkat Rp100 atau 1,69 persen ke level Rp6.000.

Kecerian di lantai bursa juga dilengkapi oleh berkibarnya saham Bank BCA (BBCA) yang selalu menarik minat beli para investor asing maupun lokal. Market data BEI juga menggarisbawahi saham BBCA berada di posisi 13 saham menguat banyak dengan frekuensi sebanyak 774 kali atau berada pada urutan 33 saham paling aktif diperdagangkan. Harga sahamnya naik Rp100 (1,62 persen) menjadi Rp6.250. Saham bank tersebut menyisakan sisa penawaran beli mencapai 15.460 lot, dengan transaksi yang terjadi sebanyak 15.748 lot.