Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menag Bantah Larang Penggunaan Pengeras Suara Selama Ramadan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 16-03-2024 | 10:24 WIB
pengeras_suara_masjid.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pihaknya tidak pernah melarang penggunaan pengeras suara di masjid selama Ramadan.

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mengaku pihaknya hanya menyarankan agar penggunaan pengeras suara di masjid itu diatur waktunya.

"Kan jelas kita tidak pernah melarang pengeras suara. Tidak pernah melarang penggunaan pengeras suara. Kita cuma menyarankan dengan aturan-aturan supaya dalam waktu-waktu tertentu hanya menggunakan speaker dalam, tidak menggunakan speaker luar," ujar Gus Yaqut di Jakarta, baru-baru ini.

Gus Yaqut beranggapan, jika tidak diatur penggunaannya, maka dikhawatirkan bisa mengganggu kehidupan masyarakat Indonesia lainnya. Menurut dia, perlu sikap saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan beragama.

"Kita hidup dalam negara yang heterogen, dalam negara yang majemuk, kita dituntut saling menghargai satu dengan yang lain," ungkapnya.

Dia pun meminta agar pernyataannya tidak diplintir sehingga menimbulkan penafsiran yang tidak tepat. Yang disoroti-nya adalah suara speaker yang terlalu keras, bukan melarang penggunaan pengeras suara.

"Jangankan berbeda agama, dalam satu agama pun bisa jadi suara speaker yang terlalu keras, suara speaker yang terlalu keras, jangan dipelintir ya. Suara speaker terlalu keras bisa mengganggu yang lain," tandas Gus Yaqut.

Lebih lanjut, Gus Yaqut mengungkapkan, suasana Ramadan makin dapat dirasakan dalam menjalankan ibadah tatkala mewujudkan sikap toleransi satu sama lainnya.

"Maka kita atur supaya suara speaker itu apalagi yang dilantunkan itu ayat suci, yang dilantunkan itu selawat nabi terdengar lebih syahdu dan lebih terasa bagaimana menyemarakkan Ramadannya," jelasnya.

Gus Yaqut menduga ada oknum yang sengaja membelokkan informasi yang disampaikannya soal anjuran pengaturan pengeras suara. Hal tersebut membuat banyak masyarakat yang salah memahami anjuran pengaturan pengeras suara tersebut.

"Itu sih sebenarnya aturan yang kita buat. Jadi bukan melarang, jadi kalau ada ustaz siapa itu namanya, lupa saya, yang melintir-melintir katanya melarang penggunaan speaker gitu, enggak ada," pungkas Gus Yaqut.

Editor: Surya