Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MUI Haramkan Kurma Israel, Jangan Dibeli karena Uangnya Digunakan untuk Membunuh Warga Palestina
Oleh : Redaksi
Senin | 11-03-2024 | 15:04 WIB
kurma_israel.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: Sindonews)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak menggunakan produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarmoto di kantor MUI, Jakarta, Minggu (10/3/2024). Ia menyebut bahwa kurma produksi Israel hukumnya haram.

MUI kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli produk yang terafiliasi dengan Israel, utamanya di bulan Ramadan.

Peringatan itu tecantum dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina.

"Produk-produk itu macam-macam. Bisa makanan, minuman, dan lain-lain. Yang kemarin juga sudah diberitakan di media, kurma. Kalau ada kurma Israel, jangan dibeli," tambah Sudarmoto.

"Makanan, minuman, semua produk Israel diboikot. Ini adalah salah satu bentuk tekanan yang bisa kita lakukan," tuturnya.

Dengan memboikot produk-produknya, lanjut Sudarmoto, masyarakat bisa ikut memperlemah kekuatan Israel. Harapannya, agar Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.

Bentuk perlawanan
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mendukung ramainya seruan untuk memboikot kurma dari Israel jelang bulan Ramadan 1445 Hijriah tahun ini.

Baginya, memboikot pelbagai produk Israel sama saja sebagai bentuk perlawanan umat Islam terhadap aksi pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap penduduk Palestina.

"Untuk apa kita membeli produk-produk Israel itu. Mereka tiap hari membunuh rakyat dan bangsa Palestina. Salah satu bentuk perlawanan kita ya memboikot produk Israel itu," kata Anwar.

Anwar mengatakan Indonesia memiliki prinsip menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Karena itu segala bentuk yang bertentangan prinsip itu harus dilawan, termasuk tindakan kejam yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Ia juga menyinggung kurma tak hanya berasal dari Israel, melainkan juga banyak diimpor dari negara-negara lain seperti Arab Saudi hingga Irak. Sehingga, banyak alternatif pilihan bagi warga untuk memilihnya.

"Kecuali barang itu masuk kategori yang tak bisa tergantikan. Tapi kan kurma itu [bukan barang] yang tidak darurat. Masih banyak kurma-kurma lain yang bisa kita dapatkan," kata dia.

Sebaliknya, Anwar juga mengatakan membeli produk-produk atau perusahaan yang terafiliasi dari Israel sama saja memperkuat Israel. Karenanya, kondisi ini harus dicegah supaya Israel tak semakin kuat.

"Salah satunya ya enggak usah beli produk Israel dan perusahaan yang membantu Israel yang telah bunuh rakyat Palestina. Ini sudah ada lebih dari 30 ribu korban. Ini negara yang paling biadab dan negara yang sangat antimanusia dan kemanusiaan," kata dia.

Terpisah, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad setuju dengan keputusan MUI untuk mengharamkan kurma Israel. Keputusan ini jadi bentuk sanksi terhadap kekejaman Israel di Palestina.

"Memboikot produk Israel merupakan salah satu sanksi yang bisa kita lakukan," ujar Dadang, Minggu (10/3/2024).

Kurma memang jadi salah satu buah khas yang selalu ramai di bulan Ramadhan. Kurma kerap dijadikan menu takjil saat berbuka puasa.

Belakangan ini di media sosial warganet ramai menyerukan umat Islam di Indonesia memboikot pelbagai kurma dari Israel jelang bulan Ramadan 2024 ini.

Bahkan, aktivis muslimdari lembaga swadaya masyarakat yang fokus isuPalestina, Sahabat Al Aqsa (Friends of Al Aqsa/FoA) di Eropa sudah terlebih dulu menyerukan muslim di negara-negara Eropa memboikot kurmahasil budidaya Israeljelang Ramadan. FoA meminta mereka tak berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma produksi Israel.

Editor: Surya