Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PBNU Ajak Masyarakat Hindari Ceramah Provokatif Selama Ramadan
Oleh : Redaksi
Minggu | 10-03-2024 | 18:34 WIB
ketum_pbnu.jpg Honda-Batam
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat menggelar jumpa pers di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Maret 2024. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak masyarakat menghindari ceramah yang memuat provokasi selama Ramadan 1445 Hijriah.

Gus Yahya juga mengajak masyarakat meningkatkan spiritualitas di bulan suci. "Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk meningkatkan ikhtiar rohani kita," katanya di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Mengenai usulan Muhammadiyah soal penghapusan sidang isbat Idulfitri, menurut Gus Yahya, sidang isbat telah menjadi aturan, maka jika ada usul peniadaan, penghapusannya perlu proses panjang.

"(Penghapusan) sidang isbat itu tidak bisa tiba-tiba. Misalnya menteri agama tiba-tiba bilang tahun ini enggak ada sidang isbat, tentu kami akan protes juga karena ini sudah jadi aturan," ujarnya.

Sidang isbat, kata Gus Yahya, diselenggarakan untuk menjaga harmoni masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri.

"Sidang isbat ini diselenggarakan untuk tujuan agar harmoni masyarakat tetap terpelihara dalam Ramadan dan idulfitri. Setahu saya bahkan dulu yang mengusulkan sidang isbat itu Muhammadiyah," ungkapnya.

Intinya, kata Gus Yahya, PBNU akan tetap mengikuti prosedur dan hasil sidang isbat yang ditetapkan pemerintah.

"Kami tetap saja berpegang pada pandangan awal Ramadan dan Idulfitri itu ditentukan berdasarkan hasil rukyat hilal," tegasnya.

Gus Yahya menambahkan, NU menyandarkan diri kepada hasil sidang isbat yang diadakan pemerintah berdasarkan aturan yang ada.

"Para kiai NU bahkan mengatakan tidak boleh mengumumkan pandangan yang berbeda dari pemerintah kalau sudah ada penetapan isbat dari pemerintah," tandasnya.

Editor: Surya