Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Minta Tambahan Kuota Haji, PM Singapura Surati Pangeran Arab Saudi
Oleh : Redaksi/M
Selasa | 02-10-2012 | 10:56 WIB
Dr_Yaacob_Ibrahim_-_batamtoday.jpg Honda-Batam
Menteri Penanggungjawab untuk Hubungan Masyarakat Islam Singapura, Dr Yaacob Ibrahim, foto: CyberitaAsia

SINGAPURA, batamtoday - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong akhirnya mengirimkan surat secara resmi ke Pangeran Salman Bin Abdulaziz Al-Sauud untuk meminta kuota haji bisa ditambah. Ini merupakan kali pertama, putera Lee Kuan Yew itu berkirim surat ke pemerintah Arab Saudi dengan mengatasnamakan penduduk muslim Singapura.


Dikutip dari CyberitaAsia, Selasa(2/10/2012), surat resmi dari Lee Hsien Loong dibawa lansung oleh Menteri Penanggungjawab untuk Hubungan Masyarakat Islam Singapura, Dr Yaacob Ibrahim akhir pekan lalu. 

"Di Jeddah, Dr Yaacob diterima lansung oleh Putera Mahkota Salman yang juga Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Arab Saudi," tulis media Singapura itu.

Dalam pertemuan di Jeddah, Dr Yaacob Ibrahim didampingi Sekretaris Dewan Agama Islam Singapura (Muis), Haji Abdul Razak Maricar serta Duta Besar Singapura untuk Arab Saudi, Wong Kwok Pun. 

Surat tersebut merupakan respon dari tidak dikabulkannya tambahan kuota haji seperti yang diminta pemerintah Singapura beberapa waktu lalu. Kuota haji yang semula diperkirakan ada penambahan ternyata diputuskan tetap, yakni 680 jemaah.

Kala itu, pemerintah Arab Saudi beralasan bahwa di Tanah Suci sedang ada beberapa proyek pengembangan, dan lagi lokasi penginapan yang ada cukup terbatas. Hal itu juga yang membuat tambahan kuota untuk beberapa negara terpaksa tidak dipenuhi. 

Secara umum pemerintah Arab Saudi menghitung kuota haji berdasarkan jumlah penduduk Muslim dalam setiap negara. Dimana kuota resmi ditentukan sebanyak 1 persen dari total penduduk muslim yang ada dalam setiap negara.

Hingga kini, Singapura sangat menginginkan pemerintah Arab Saudi dapat mempertimbangkan penambahan kuota haji pada tahun-tahun mendatang mengingat jumlah penduduk Muslim yang terus bertambah.