Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Suarakan Kesetaraan untuk Negara Selatan-Selatan dalam Perumusan Tata Kelola AI Global
Oleh : Redaksi
Senin | 05-02-2024 | 12:09 WIB
Nezal-AI.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, saat menghadiri Ministers' Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG's High Level Advisory Body's on AI, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Minggu (04/02/2024). (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia mendorong penyusunan Tata Kelola Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) Global memperhatikan kepentingan negara Selatan-Selatan atau Global South.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyatakan Indonesia memberikan catatan agar Advisory Body's UNESCO mengedepankan kesetaraan bagi seluruh negara di dunia.

"Kita memberikan sejumlah catatan, bahwa Tata Kelola AI Global seyogyanya memperhatikan kepentingan global south (negara Selatan-Selatan)," tuturnya usai menghadiri Ministers' Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG's High Level Advisory Body's on AI, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Minggu (04/02/2024), demikian dikutip laman Kominfo.

Wamen Nezar Patria menjelaskan negara Selatan-Selatan yang berada di Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan sedang berkembang dan bertumbuh, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi AI dalam berbagai sektor dan khidupan masyarakat.

"Ini membutuhkan satu pendekatan yang lebih adil, bahwa Tata Kelola AI Global nantinya memperhatikan bangsa-bangsa di bagian selatan atau kita sebut dengan Global South agar tata kelola itu menempatkan kesetaraan," tegasnya.

Mencermati optimisme yang tinggi dari negara Selatan-Selatan yang sedang memajukan teknologi AI, Pemerintah Indonesia menyatakan arti penting akses terhadap teknologi dengan membuka peluang transfer pengetahuan dan teknologi.

"Jangan hanya dijadikan pasar, sehingga ada kesetaraan dalam pengelolaan AI Internasional. Maka yang kita coba lakukan semacam intervensi (dalam Forum Global tentang Etika AI), karena selama diskusi kita juga melihat cukup baik tanggapan dari berbagai negara termasuk Amerika dan China yang dua-duanya punya konsen terhadap pengembangan AI," jelas Wamenkominfo.

Wamen Nezar Patria menyatakan Pemerintah Indonesia mengapresiasi penyusunan Laporan Sementara tentang Tata Kelola AI Global oleh UNESCO. "Tentu saja kita menghargai laporan yang dibuat oleh UNESCO yang cukup komprehensif, Indonesia memberikan apresiasi yang tinggi terhadap laporan itu," ungkapnya.

Editor: Gokli