Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah akan Impor 3 Juta Ton Beras pada 2024
Oleh : Redaksi
Minggu | 21-01-2024 | 13:32 WIB
beras_impor.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI) Airlangga Hartarto mengungkapkan akan mengimpor kembali 3 juta ton beras pada 2024. Rencana impor itu untuk mengatasi defisit beras dampak dari El Nino.

"Beras itu tahun kemarin kita impor sekitar 3,5 juta (ton). 3 juta sudah masuk, 500 ribu diharapkan masuk di bulan Januari ini," kata Airlangga, Sabtu (20/1/2024).

Dia menambahkan, "Pemerintah sudah memutuskan untuk impor juga di tahun ini (sebanyak) 3 juta ton, di mana 2 juta sedang berproses di Bulog," katanya.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak El Nino yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir dan menyebabkan defisit beras nasional hingga 2,3 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah akan memenuhi kekurangan beras ini melalui program impor beras.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), good agriculture practices (GAP) atau penerapan pertanian yang baik, sekitar 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan dengan kemampuan produksi di awal Januari yang kurang dari 1 juta ton akibat dampak El Nino.

Presiden Joko Widodo telah menyetujui impor sekitar total 2 juta ton beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan persediaan beras di Tanah Air dapat tercukupi.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kebijakan impor beras guna menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah disetujui Presiden Joko Widodo. Arief mengatakan, syarat importasi dapat dilaksanakan asalkan harga di tingkat petani terjaga baik dan masuk sebelum panen raya.

Hal ini disampaikannya saat menghadap Presiden Joko Widodo guna memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secured dan mencukupi. "Siang ini bersama Bapak Presiden dan beberapa Menteri terkait, termasuk Dirut Bulog, Bapak Presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup. Kemudian juga membahas persiapan nanti untuk jelang panen," kata Arief dikutip dari siaran persnya, Kamis (18/1/2024).

"Kami laporkan kepada Bapak Presiden tahun lalu, beliau sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi beras 2 juta ton. Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya (importasi) sudah harus masuk," kata Arief.

Untuk itu, upaya menjaga harga petani senantiasa terjaga baik menjadi fokus pemerintah ke depannya. Arief menyebut, impor beras yang dilaksanakan demi memastikan stok CBP yang kuat, akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

Ia juga memastikan stok beras nasional cukup sampai musim nanti. "Kita tahu bulan depan ada Pemilu, Maret ada Ramadhan, dan April nanti Idul Fitri. Untuk angka panen di awal januari sudah ada proyeksinya, jadi angkanya dekat-dekat 1 juta ton," kata Arief.

Editor: Dardani