Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Penggerak, Kominfo Fasilitasi Anak Muda Usia Produktif Jadi Talenta Digital
Oleh : Redaksi
Senin | 15-01-2024 | 12:32 WIB
grand-talkshow.jpg Honda-Batam
Grand Talkshow Menuju Indonesia Emas 2045: Pentingnya Talenta Muda Dalam Transformasi Digital, Sosial dan Ekonomi di Yogyakarta, Jumat (12/01/2024). (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan menikmati bonus demografi, di mana 64% dari total penduduk Indonesia berada di usia produktif.

Mewakili Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, R Wijaya Kusumawardhana menyatakan generasi muda yang saat ini berumur 15 - 30 tahun akan jadi tulang punggung Indonesia Emas 2045.

"Saat ini mereka merupakan pengguna sosial media terbesar di Indonesia. Generasi muda juga menjadi penggerak potensi ekonomi digital nasional yang diproyeksikan mencapai bekontribusi sampai 20,7% dalam dari PDB Indonesia di Tahun 2045," jelasnya dalam Grand Talkshow Menuju Indonesia Emas 2045: Pentingnya Talenta Muda Dalam Transformasi Digital, Sosial dan Ekonomi di Yogyakarta, Jumat (12/01/2024).

Menurut SAM Wijaya Kusumawardhana, Indonesia saat ini membutuhkan setidaknya 9 juta orang tenaga semi terampil dan terampil pada sektor digital selama kurun waktu Tahun 2015 - 2030. "Selain terampil, juga harus produktif, pasalnya meskipun pengguna internet kita 78,19% dari total populasi atau 215,63 Juta jiwa, penggunaan internet masyarakat kurang produktif," ungkapnya, dalam siaran pers Kominfo.

Apalagi saat ini cukup banyak teknologi digital yang berkembang seperti keamanan siber, komputasi awan, Internet of Things (IoT), big data dan artificial intelligence (AI). "Untuk memenuhi kebutuhan ini maka perlu dipetakan kondisi masyarakat terkait infrastruktur, keterampilan digital, dan pemberdayaan teknologi digital serta pemetaan pekerjaan di sektor digital," tutur SAM Kominfo Bidang Sosekbud.

SAM Wijaya Kusumawardhana menjelaskan pemanfaatan teknologi AI perlu dipotimalkan agar bisa memudahkan kerja sehari-hari. "Pemanfaatan AI tidak bisa dielakkan, infrastruktur digital memungkinkan pemanfaatan teknologi terbaru itu untuk beragam kebutuhan. Meski demikian sebagai pengguna perlu memahami keterbatasan pemanfaatan AI," tandasnya.

Kementerian Kominfo juga melakukan fasilitasi pelatihan pemanfaatan teknologi AI melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leadership Academy (DLA) agar pemanfaatan AI bisa berlangsung optimal.

"Pelatihan di level intermediate digital sklil Program DTS telah melatih 532.950 orang peserta dalam periode tahun 2019- 2023. Sementara untuk advance digital skill lewat Program DLA sudah melatih 1.113 orang peserta dalam periode tahun 2019 - 2023," jelasnya.

Dalam acara hasil kolaborasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Ahmad Dahlan dan Komunitas NFT Indonesia itu hadir pula sebagai narasumber Kepala Kepolisian DI Yogyakarta, Irjen Pol Suwondo Nainggolan.

Editor: Gokli