Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Kedelai Impor Terancam Naik Akibat Pendangkalan Terusan Suez
Oleh : Redaksi
Jumat | 12-01-2024 | 09:12 WIB
terusan_suez.jpg Honda-Batam
Terusan Suez, Mesir yang dibuka pada 17 November 1869 mengalami pendangkalan. Terusan Suez digunakan arus transportasi impor perdagangan internasional (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Harga kedelai terancam naik lantaran impor kedelai terhambat karena pendangkalan Terusan Suez, Mesir. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi terlambatnya impor kedelai menyebabkan kelangkaan di dalam negeri.

"Ada masalah transportasi. Saya dapat kabar bahwa Terusan Suez mendangkal dan adanya konflik di Timur Tengah malah membuat ketersediaan kapal dan kontainer terganggu," ujar Bulog saat Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Gedung Bulug Pusat di Jakarta, Kamis (11/1), seperti dikutip Antara.

endangkalan itu menyebabkan kapal pengangkut terpaksa memutar hingga ke Tanjung Harapan dan berakibat pada keterlambatan selama tiga minggu.

Melihat hal itu, ia menilai permasalahan transportasi menjadi kendala terbesar dalam menjaga stok kedelai di dalam negeri. Terlebih, impor kedelai sepenuhnya dilakukan oleh swasta.

Namun, sejumlah daerah yakni Jawa Timur dan Banten telah mulai kedatangan kedelai yang diharapkan mampu menormalkan stok jelang Ramadan. Tahun ini, Bulog juga berencana melakukan impor kedelai.

"Tahun ini kita akan coba untuk melakukannya. Namun demikian kalau saya melakukan saat ini paling cepat kedelai baru datang 1-1,5 bulan lagi karena memang belum ada," terangnya.

Permasalahan tersebut telah disampaikan kepada Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapoktindo). Bulog pun berencana mencoba sistem impor baru agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

Minimnya stok kedelai turut disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga dalam siaran persnya (28/12/2023) lalu.

Berdasarkan catatannya distribusi kedelai sempat terganggu pada awal Desember, namun pelaku usaha telah berusaha mempercepat kedatangan kedelai.

Hidayatullah mengungkapkan pada November dan Desember, Indonesia kedatangan kedelai sebanyak 60 ribu ton dengan menggunakan kapal curah dan 75 ribu ton dengan menggunakan kontainer yang langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Lalu, kedatangan pasokan kedelai ke Indonesia dengan menggunakan kapal curah adalah 72 kmt pada tanggal 30 Desember 2023, dilanjutkan 110 kmt selama bulan Januari 2024," terang Hidayatullah.

Editor: Dardani