Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebanyak 129 KK Terdampak Cuaca Ekstrim di Bintan
Oleh : Harjo
Jumat | 05-01-2024 | 10:12 WIB
0501_cuaca-ekstrim-bintan-1_02924848.jpg Honda-Batam
Sejumlah wilayah di Kabupaten Bintan dilanda cuaca ekstrim hujan lebat dan angin kencang pada Kamis (4/1/2024). (Harjo/BTD)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bintan dilanda cuaca ekstrim hujan lebat dan angin kencang pada Kamis (4/1/2024). Dari laporan BPBD Bintan, hingga Kamis malam, ada 129 kepala keluarga (KK) terdampak banjir hingga tanah longsor.

Dari berbagai dampak bencana alam di sejumlah kecamatan di Bintan, berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang, sebagaimana laporan BPBD Bintan, tidak ada korban jiwa.

Sejumlah kecamatan yang mengalami dampak banjir:

Kecamatan Bintan Timur:

Sebanyak 70 KK dengan 146 jiwa, di antaranya di Kelurahan Kijang Kota ada tiga titik, yaitu di Kampung Kuala Lumput, Kampung Pisang dan Pasar Berdikari. Kelurahan Gunung Lengkuas ada 3 KK dengan 8 jiwa, dua rumah terdampak angin kencang. Kelurahan Sei Lekop, 67 KK yang tersebar di 7 RT berbeda.

Kecamatan Gunung Kijang:

Sebanyak 40 KK dengan 134 jiwa, yakni di Kampung Alur Pekap RT 02/RW 01, Desa Malang Rapat, Gunung Kijang sebanyak 14 kk dengan 53 jiwa. Desa Teluk Bakau, 26 KK dengan 96 jiwa.

Kecamatan Toapaya:

Sebanyak 19 KK dengan 70 jiwa, di antaranya di Desa Toapaya, tepatnya Kampung Bugis, ada 4 KK dengan 4 jiwa. Kelurahan Toapaya Asri, Kampung Pokok Baru RT 10/RW 04, sebanyak 15 KK dengan 66 jiwa.

"Data sementara sebanyak 129 KK dengan 346 jiwa, yang sudah masuk data warga terdampak. Di mana lokasi pengungsian sementara juga masih dilakukan pendataan,' ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bintan, Romlah, melalui laporan.

Dampak lainnya dari bencana tersebut, di Km 18 Jalan Nusantara, karena drainase yang menyempit mengakibatkan tergenang air. Jalan Raya Tanjungpinang-Tanjung Uban, di simpang Tembeling, tergenang air akibat debit air yang tinggi. Begitu juga dengan di jalan raya simpang Cikolek, jalan wisata bahari Toapaya, jalan sekitaran waduk Toapaya, jalan Kampung kerupuk Sei Lekop, dan sejumlah tempat lainnya.

"Tim di lapangan langsung melakukan rapid asessment, di antaranya penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya. Sementara itu, warga melaksanakan gotong royong membersihkan rumah korban akibat banjir dan genangan air, melakukan pendataan dan evakuasi," terang Romlah.

Lebih jauh disampaikan, kondisi muktahir adanya ketinggian gelombang signifikan wilayah Bintan 1,25 s/d 2,5 meter. Waspada munculnya awan cumulonimbus yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Waspada potensi terjadinya angin kencang dan gelombang laut tinggi di wilayah pesisir Pulau Bintan, terutama pesisir bagian utara dan timur.

Adapun unsur yang terlibat dalam penanganan bemcana di berbagai wilayah di Bintan, TRC PB BPBD Bintan, TNI dan Polri, unsur Kecamatan, unsur Kelurahan dan Desa setempat, UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya, UPTD Pemadam kebakaran Kijang, PMI, Tagana, Pramuka serta relawan dan masyarakat.

Editor: Gokli