BATAMTODAY.COM, Bintan - Pagar beton yang dibangun PT Esco Village menjorok ke laut di Pantai Kampung Bugis, Kecamatan Bintan Utara, kian meresahkan masyarakat yang mayoritas nelayan di daerah tersebut.

Mereka mendesak agar PT Esco Village segera membongkar pagar beton itu. Sebab, keberadaannya sangat mengganggu aktivitas nelayan.

"Dari sisi aktivitas nelayan tradisional jelas hal tersebut menganggu, karena itu alur keluar masuknya transportasi laut," ungkap Makmur Tajudin, Ketua RW setempat, Selasa (12/12/2023).

Dikatakannya, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bintan, telah turun ke lokasi tersebut. Bahkan, warga sempat bertemu dengan pihak PT Esco Village, yang mengklaim cincin beton pembatas yang dibangun masih dalam lahan milik perusahaan.

"Terlepas dari itu, masih lahan perusahaan atau tidak, jelas hal tersebut harus dibuktikan secara nyata. Baik legalitas lahan dan perizinannya dari instansi terkait," tambahnya.

Lanjutnya, aktivitas perusahaan yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, harus dibuka secara luas, apakah sudah benar-benar melengkapi semua perizinan, baik terkait dampak lingkungan, pemanfaatan laut dan lainnya?

"Untuk masalah lahan tentunya pihak BPN yang harus mengambil sikap untuk melakukan pengukuran, terhadap lahan atau lokasi Perusahaan Modal Asing (PMA) tersebut," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Bintan, Insan Amin, menyampaikan pihaknya belum pernah mengeluarkan rekomendasi apa pun kepada perusahaan tersebut. "Dishub Bintan, belum ada mengeluarkan rekomendasi apa pun untuk perusahaan dimaksud," tegas Insan Amin.

Sebelumnya, Camat Bintan Utara, Denny Irman Susilo, mengaku belum mendapat tembusan atau pertinggal permohonan izin pembangunan yang dilakukan PT Esco Bintan di Pantai Kampung Bugis. "Tahun lalu pernah kami mintakan melalui Lurah Tanjung Uban Utara, tetapi sampai saat ini belum dapat copynya," ungkapnya.

Editor: Gokli