BATAMTODAY.COM, Batam - Memasuki musim angin kencang, yang lebih dikenal di Provinsi Kepri dengan musim utara, para penambang boat pancung Sekupang - Belakang Padang meminta tambahan jaket keselamatan (Lifejacket) ke Kejaksaan Negeri Batam.

Hal itu diungkapkan para penambang (tekong) boat pancung yang melayani rute pelabuhan Sekupang menuju pulau Belakang Padang, saat acara memperingati hari anti korupsi sedunia yang digelar bersama Dishub Kota Batam dengan tema 'Curhat hukum nelayan penambang boat pancung' di pelabuhan pancung, Sekupang, Batam, Senin (11/12/2023).

Arfi, salah seorang penambang boat pancung Sekupang Belakang Padang menuturkan, jarak antara pelabuhan pancung Sekupang menuju Belakangpadang sekitar 3 mil, dengan kondisi normal, jarak itu bisa ditempuh sekitar 15 menit dengan kecepatan boat 16 knot. Namun, memasuki angin utara jarak itu bisa ditempuh dengan waktu sedikit lebih lama.

"Mumpung pak jaksa ada di sini, kami minta tambahan life jacket, karena ini sudah menjadi keharusan, apalagi masuk musim utara ini," pinta Arfi.

Dijelaskannya, saat ini life jacket yang ada di setiap boat pancung kurang banyak. Terkadang jumlah penumpang dan Lifejacket tidak sesuai.

"Selama ini ada juga bantuan dari sejumlah instansi lain. Ada baiknya kalau dari kejaksaan ada juga," ungkap Afri.

Kasubsi Penyidikan Pidana khusus Kejaksaan Negeri Batam, Dedi Januarto Simatupang, menyebutkan pihaknya akan mengupayakan pengadaan Lifejacket yang dibutuhkan oleh penambang boat pancung dengan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Kami berkordinasi dengan instansi yang berwenang dan memiliki tugas pokok kewenangan keselamatan berlayar," ungkap Dedi.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Laut Dinas perhubungan Kota Batam, Musyadek mengatakan, selam ini Lifejacket sudah tersedia di semua boat pancung dari Sekupang menuju Belakangpadang. Bila ada tambahan atau permintaan dari para pengemudi boat pancung, pihaknya selalu merespon permintaan itu.

"Di semua boat itu ada life jacket. Kalau mereka minta tambahan kita selalu akomodir. Selama ini kita minta dari KSOP dan Jasaraharja," kata Musyadek.

Editor: Yudha