Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aktivis WPAT Buka Sayembara Tangkap SBY di Inggris dengan Imbalan Rp 790 Juta
Oleh : miol/si
Rabu | 19-09-2012 | 18:34 WIB
SBY.jpg Honda-Batam

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA, batamtoday - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disayembarakan untuk ditangkap di Inggris dengan hadiah US$80 ribu. Sayembara itu disebut menganggu Presiden dan membuat dirinya tidak nyaman.


"Mungkin kami juga perlu menanggapi karena rumor atau berita ini sudah menyebar sedemikian luas. Kami sudah komunikasi dengan Kedutaan Inggris di Jakarta. Terus terang ini mengganggu hubungan baik kedua negara. Ini tidak nyaman bagi kami, perlu diluruskan," kata juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Presiden, Rabu (19/9/2012).

Seperti diketahui, Ed Mc Williams, orang yang mengaku aktivis The West Papua Advocacy Team (WPAT), menawarkan hadiah sebesar US$80.000 atau sekitar Rp790 juta bagi warga Inggris yang berhasil menangkap Presiden SBY ketika mengunjungi Inggris pada November mendatang.

Sayembara dari Ed McWilliams kemudian dimuat siaran radio Selandia Baru (www.rnzi.com), Jumat 14 September 2012, pekan lalu dengan waktu posting pukul 01.54.

Alasan warga Inggris perlu menangkap SBY, kata Williams, karena aparat pemerintah Indonesia telah membunuh lebih dari 500 ribu orang Papua selama menduduki wilayah Papua Barat.

Presiden SBY memang dijadwalkan akan datang ke Inggris pada 31 Oktober hingga 2 November 2012 mendatang.

Sesuai dengan penyataan Kedubes Inggris, Presiden SBY akan melakukan pertemuan dengan Ratu Inggris Elizabeth II dan Perdana Menteri David Cameron. Presiden SBY dijadwalkan melawat ke Inggris sambil ditemani Ibu Negara Ani Yudhoyono dan peserta rombongan lainnya.

"Sesungguhnya rencana kedatangan Presiden ke Kerajaan Inggris pada akhir bulan depan dalam rangka memenuhi undangan Ratu Inggris. Jelas dalam kapasitas beliau sebagai head of state akan diperlakukan sebagai kepala negara pada lazimnya. Jadi jelas tidak mungkin kepala negara ditahan atau ditangkap," ucap Julian.

Dipastikan Julian, Presiden SBY sudah mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan dari kepolisian dan pemerintah setempat.

"Keamanan dan keselamatan Pak Presiden selama kunjungan di Kerajaan Inggris dijamin sepenuhnya oleh Kerajaan Inggris. Kami juga dapat jaminan dari polisi metropolitan, polisi Inggris Raya bahwa hal-hal itu tidak akan terjadi dan dijamin sepenuhnya oleh pemerintah Inggris."

Julian menilai sayembara itu tidak bermutu. Ia juga menyebut hubungan baik Inggris dengan Indonesia akan terus terjalin dengan baik, meski ada sayembara itu.