Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Respons Perkembangan AI, Indonesia Usulkan Kolaborasi Berbasis 3P
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 03-11-2023 | 11:52 WIB
Nezar-Patria.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria. (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Penguatan kolaborasi dalam merespons perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi perhatian seluruh delegasi dalam AI Safety Summit 2023.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyatakan satu-satunya cara untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan AI dengan memahami dan memitigasi risiko.

"Indonesia mengusulkan tiga P sebagai fondasi tindakan kolektif dan kolaborasi kita di masa depan, yaitu Policy (kebijakan), Platform (aplikasi) dan People (sumberdaya manusia)," tandasnya dalam Sesi Diskusi AISS 2023: Building A Shared Understanding of The Risks of Frontier AI and Future Collaboration, di London, Inggris, Kamis (02/11/2023), demikian dikutip laman Kominfo.

Berkaitan dengan kebijakan, Wamen Nezar Patria menekankan kebijakan mengenai AI harus bermanfaat bagi semua pihak dan berfungsi sebagai dasar melakukan tindakan afirmatif seperti menutup kesenjangan digital, dan memfasilitasi transfer teknologi AI.

"Kebijakan kita harus mencerminkan proyeksi masa depan kita tentang penggunaan AI yang aman, terjamin, dan kuat," tandasnya.

Wamenkominfo menyatakan diskusi mengenai keamanan AI harus ditempatkan melalui platform multilateral yang inklusif dan memungkinkan setiap pemangku kepentingan mengekspresikan keprihatinan secara terbuka. "Kita membutuhkan komunikasi yang jujur dan jelas ketika membahas AI, terutama mengenai risikonya dan langkah mitigasinya," ujarnya.

Mengenai aspek sumberdaya manusia, Wamen Nezar Patria menyatakan Indonesia percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah suatu keharusan. "Tindakan kita di masa depan harus mengarah pada pendekatan yang lebih inklusif dengan memberdayakan manusia," tegasnya.

Bahkan Wamenkominfo Nezar Patria menyatakan kesiapan sumber daya manusia adalah kunci untuk mengoptimalkan manfaat dan memitigasi risiko AI. Oleh karena itu, inisiatif literasi digital, program peningkatan keterampilan digital, serta pemberdayaan kepemimpinan digital, harus ditempatkan sebagai komitmen dan prioritas global.

Editor: Gokli