Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rapikan Jalur Distribusi LPG 3 Kg, Pertamina Imbau Masyarakat Beli ke Pangkalan
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-11-2023 | 18:12 WIB
gas-melon12.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bakal merapikan jalur distribusi LPG subsidi 3 kilogram (kg). Hal ini dilakukan, agar penggunaan gas subsidi itu bisa tepat sasaran.

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan saat ini masyarakat kerap membeli LPG 3 kg di pengecer atau warung.

Padahal, sebenarnya alur distribusi alur distribusi resmi LPG hanya sampai pangkalan atau agen resmi. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan langsung membeli ke pangkalan saja, buka ke warung.

"Mungkin birokrasinya kami ingin supaya masyarakat bisa langsung ke pangkalan belinya, ga beli ke warung-warung," ucap Fadjar usai acara Pertamina Digital Expo 2023, Rabu (1/11/2023).

Ia pun mengatakan harga LPG di warung biasanya di atas harga eceran tertinggi (HET).

Adapun harga jual eceran LPG 3 kg dari pangkalan resmi Pertamina kepada agen penyalur berada di level Rp 4.250 per kg atau Rp 12.750 per tabung.

Penetapan harga ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquified Petroleum Gas Tabung 3 Kg. Serta, Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2008 tentang Harga Jual Eceran LPG Tabung 3 Kilogram.

Lebih lanjut, Fadjar menuturkan beberapa waktu lalu LPG 3 kg sempat langka di pasaran. Menurutnya, kelangkaan itu hanya terjadi di tingkat pengecer alias warung.

Pasalnya, ketersediaan gas melon itu di pangkalan masih tersedia.

"Makanya kemarin ada isu LPG langka, ternyata di pangkalan itu ada yang langka itu justru di warung-warung itu, karena mungkin warung entah dapet kiriman dari mana," kata Fadjar.

Meski demikian, ia menyebut Pertamina tidak akan serta merta melarang warung menjual LPG 3g. Fadjar menyebut pihaknya hanya akan merapikan proses distribusinya.

"Tapi intinya kami tidak ingin membuat repot masyarakat yang pasti, tapi kami juga ingin tetap ingin merapikan jalur distribusinya supaya jalurnya menjadi lebih tepat sasaran ke masyarakat," jelas Fadjar.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha