Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bintan Utara Tak Layak Jadi Kota
Oleh : hrj/dd
Jum'at | 14-09-2012 | 14:07 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday – Hasil kajian terkait pemekaran Bintan bagian utara menjadi Kota Bintan Utara, yang dilakukan oleh tenaga ahli dari Sinergi Visi Utama Yogyakarta, ternyata menyatakan tak layak untuk menjadikan Bintan bagian utara menjadi kota. 


Demikian disampaikan oleh Tunjung Sulaksono dari Sinergi Visi Utama kepada batamtoday secara terpisah melalui ponselnya, Jumat (14/9/2012). 

Dikatakan, hasil kajian tersebut sudah dipaparkan tim ahli kepada Bupati Bintan dan terkait pemekaran sendiri dan berdasarkan perbandingan statistik yang ada, tim ahli menilai Bintan Utara lebih cocok dimekarkan menjadi sebuah kabupaten baru.  

“Kalau untuk dijadikan kota, syaratanya terlalu berat. Sehingga kita menyarankan agar pemekaran Bintan Utara menjadi sebuah kabupaten baru. Karena kalau kota syaratnya terlalu berat untuk terpenuhi dengan kondisi yang ada,” ujarnya.

Sementara itu untuk pemekaran ke arah kabupaten, kata Tunjung, berdasarkan jumlah kecamatan yang ada Bintan memang bsia dimekarkan, karena syaratnya harus ada lima kecamatan, sementara Bintan sudah memiliki 10 kecamatan. 

“Artinya, dibagi menjadi masing-masing lima kecamatan, begitu juga masalah pembagian dan tapal batas, namun hal tersebut sudah disampaikan kepada bupati secara keseluruhan ,” tambahnya.

Lebih lanjut kata Tunjung, terkait kinerja tim ahli, memang sementara tim kecil masih terus  bekerja terkait proyeksi rencana pemekaran. 

“Tim kecil memang masih berada di Bintan, melihat proyeksi selanjutnya. Karena masalah pembagian wilayah, itu wewenang dari Pemkab Bintan,” katanya.

Adapun yang menyampaikan pemaparan dari hasil kajian tersebut kepada Bupati Bintan berserta jajarannya, diantaranya Dr. Nurmandi Msc, Dr. Suranto M.Pol dan Tunjung Sulaksono Msi.  

Sementara itu, Azwadi selaku humas Badan Perjuangan Pembentukan Kota Bintan Bagian Utara (BP2KB2U), di Tanjunguban menanggapi hasil pemaparan tim ahli dari Yagyakarta yang menyatakan lebih layak Bintan dimekarkan menjadi sebuah kabupaten. Menurutnya, tentu hasil itu harus didukung dan BP2KB2U akan terus bekerja hingga aspirasi masyarakat yang mengharapkan adanya pemekaran bisa tercapai. 

“Selama ini juga BP2KB2U, bergerak dan berjuang memang sama sekali belum pernah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah induk. Selama ini dana operasional, bisa dibilang sumbangan dari sejumlah masyarakat, termasuk hingga penyerahan dokumen rencana pemekaran yang diserahkan kepada Pemkab Bintan dan DPRD Bintan beberapa waktu lalu,” terangnya.

Disinggung masalah pembiayaan BP2KB2U kedepan, Azwardi mengatakan, sebelumnya sudah mngusulkan agar segera memmbuat rekening khusus atas nama BP2KB2U. Hal tersebut utnuk mempermudah para donatur yang akan membantu dana, demi rencana pemekaran Bintan bagian utara.