Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SPBU Paradis Ladangnya Mafia Solar
Oleh : kli/dd
Jum'at | 14-09-2012 | 09:24 WIB

BATAM, batamtoday - SPBU Paradis yang terletak di daerah Simpang Tobing, Batuaji menjadi ladangnya para mafia penghisap solar bersubsidi. Pasalnya, setiap kali solar masuk di SPBU tersebut langsung dibarengi dengan antrian panjang para mobil pelansir milik mafia solar.


Kamis (13/9/2012) sekitar pukul 15.00 WIB, antrian panjang mobil siluman maupun non siluman mengakibatkan arus lalulintas di lokasi simpang Tobing macet total. Sementara, antrian mobil di pomp pengisian Solar didominasi mobil siluman seperti taksi, Mitsubishi Storm maupun mobil jenis lainnya.

Dalam setiap pengisian, satu mobil taksi sampai Rp450 ribu bahkan lebih, namun tak ada teguran maupun batasan dari petugas SPBU. Kondisi seperti ini jelas menimbulkan kecurigaan dan diduga kuat sudah saling mengetahui atau bekerja sama.

Dikonfirmasi ke pihak SPBU, salah seorang sekuriti memakai safari mengatakan manajer maupun pengawas sedang berada di Bali dan masalah masuknya solar ke SPBU tersebut tidak diketahuinya.

"Itu bukan urusan saya, manajer dan Pertamina yang tau. Saya hanya sekuriti khusus untuk pengamanan saja," kata sekuriti yang tak mau menyebutkan namanya dengan nada kesal.

Kekesalan sekuriti SPBU ini diduga kuat lantaran kedatangan beberapa wartawan ke lokasi. Memang, isu yang berkembang di lapangan sekuriti dengan karyawan bagi-bagi uang tips dari mafia solar yang diduga sengaja diberikan sebagai uang tutup mulut.

Belum lama ini, salah seorang karyawan di SPBU itu membantah isu tersebut. Namun pada kenyataanya, salah seorang sumber batamtoday yang juga terlibat dalam aksi penyelewengan solar itu menuturkan para pelansir membeli solar di SPBU yang dapat diajak kong kali kong dengan harga yang berbeda dari harga sebenarnya.

"Kalau secara langsung tak ada uang pelicin yang diberikan. Tapi, harga yang kami beli per liternya sekitar Rp5 ribu, lebih mahal dari harga biasanya," papar sumber batamtoday yang namanya tak mau ditulis.

Kondisi seperti ini lah yang sering terjadi di setiap SPBU. Sehingga, para pemain solar dengan leluasa menyedot solar jatah rakyat itu. Dan yang paling kerap menimbulkan masalah, antrain panjang sampai ke bahu jalan yang menggangu jalur lalulintas.

Selain SPBU Paradise, kondisi yang sama juga kerap ditemukan di SPBU Genta III. Entah sampai kapan hal ini berakhir belum bisa diketahui lantaran aparat terkait dalam hal penertiban terkesan tutup mata.