Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ansar Bantah Ada Pulau yang Hampir Tenggelam di Bintan
Oleh : hrj/dd
Kamis | 13-09-2012 | 15:02 WIB
Bupati-Bintan-Ansar-Ahmad-S.gif Honda-Batam
Bupati Bintan Ansar Ahmad.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Bupati Bintan Ansar Ahmad membantah kalau ada pulau di Bintan yang dikabarkan ada yang hampir tenggelam akibat di tambang. Karena menurutnya, gundulnya Pulau Koyang Kecamatan Mantang seperti yang diberitakan media, hanya bekas land clearing, namun saat itu izin tambangnya tak pernah dikeluarkan oleh Pemkab Bintan. 


"Mana ada pulau yang mau tenggelam di Bintan, itu hanya bekas land clearing yang dilakukan oleh perusahaan, namun izinnya tak pernah dikeluar. Kalau berita pulau itu mau tenggelam akibat ditambang tentunya tidak benar,” katanya, Rabu (12/9/2012).
 
Disinggung masalah laporan masyarakat yang mengadukan kejadian tersebut  ke Presiden lima tahun silam, Ansar mengatakan itu tidak benar, karena menurutnya sebelum anggota DPRD Bintan turun melihat langsung pulau tersebut. Pemkab Bintan sebelumnya juga sudah melakukan kroscek terlebih dahulu dan hasilnya kalau pulau tersebut terancam tenggelam itu tak benar. 

“Sebelum anggota DPRD Bintan turun ke lapangan, kita sudah cek dan di lapangan tidak ditemukan kalau ada indikasi pulau itu hendak tenggelam,” terangnya.

Berkaitan dengan dugaan adanya  penambangan ilegal di Pulau Koyang, Moch Idha, seorang tokoh pemuda Bintan mengatakan, harusnya tidak ada yang kecolongan terhadap aksi tambang-tambang ilegal, yang sudah berlangsung belasan tahun. 

Tambang-tambang ilegal, yang sudah berlangsung lama itu, sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Namun dia mengatakan sepertinya beberapa pihak sengaja tutup mata, dan tidak peduli akan lingkungan ke depan. 

"Tambang yang berizin saja, sudah meinggalkan lubang-lubang kubangan yang menganga. Mereka tahunya menggali, menjual, kemudian meninggalkan lubang begitu saja, tanpa ada reklamasi," kata Idha. 

Ia meminta kepada semua pihak untuk menyelamatkan Bintan, saat ini juga. 

"Jangan tinggalkan cucu dan anak-anak kita, masalah," tutupnya.