Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Bakal Rugi Besar Jika Xinyi Glass Holding Batal Investasi di Pulau Rempang
Oleh : Redaksi
Minggu | 24-09-2023 | 18:32 WIB
xinyi_rempang_b.jpg Honda-Batam
Penandatanganan MOU proyek Rempang Eco City melibatkan Xinyi Group, PT Makmur Elok Graha dan Indonesia (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City masih terkendala dengan adanya penolakan warga untuk dilakukan relokasi. Pemerintah sendiri telah menempuh berbagai macam cara dialogis agar warga bersedia direlokasi.

Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda warga bakal mengosongkan perkampungan

Sayangnya, proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tersebut berjalan alot karena warga Kampung Tua, Pasir Panjang di Pulau Rempang menolak direlokasi.

Padahal rencana Rempang Eco City dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

Lalu bagaimana jika Xinyi Glass Holdings Ltd mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia?

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyebutkan bahwa PSN Rempang ECO City justru akan berdampak positif bagi warga setempat.

Menurutnya, pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan.

Sehingga, Investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat

"UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas," kata Tuty melalui keterangan tertulis, Minggu (24/9/2023)

Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita mengatakan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.

Dikarenakan memiliki multiplayer effect kepada pembukaan lapangan pekerjaan dan imbas ekonomi lainnya ke sektor lain.

"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, investasi termasuk salah satu kontributor pertumbuhan yang diharapkan. Terlebih ekonomi global saat ini masih menunjukkan pelemahan," ujar Ronny di Jakarta, Jumat lalu

Pasalnya, kata dia, investasi menjadi salah satu harapan pemerintah untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global saat ini.

"Harapan utama untuk pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dua, yakni belanja pemerintah dan investasi."

Lebih lanjut ia mengatakan, Indonesia akan rugi besar jika perusahaan China Xinyi Group batal berinvestasi di Pulau Rempang.

"Pastinya akan rugi besar jika Xinyi Glass Holding gagal berinvestasi di Indonesia. Sebab jika terealisasi investasinya, maka ada lapangan pekerjaan, transfer teknologi dan nilai tambah komoditas mentah kita pasir kuarsa dan bagus untuk perekonomian Indonesia. Kerugiannya ya kita kehilangan itu," ucap dia.

Ronny menyebut investasi di Pulau Rempang memberikan kesempatan peningkatan kualitas SDM, serta terciptanya peluang ekonomi baru bagi masyarakat Rempang.

"Pengembangan Rempang artinya ada pengembangan daerah, pembangunan fasilitas publik, lapangan pekerjaan, kesempatan peningkatan kualitas SDM masyarakat, peluang ekonomi bagi masyarakat karena akan ada tenaga kerja baru di sana yang berpenghasilan, mereka akan berbelanja, berkeluarga, permintaan baru akan terbentuk dan peluang usaha baru bagi masyarakat," ujarnya.

Sumber: Wartakota

Editor: Surya