Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Menjadi Presiden Terbaik Bagi Masyarakat Papua
Oleh : Opini
Rabu | 13-09-2023 | 15:05 WIB
A-JOKOWI10.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo. (Foto: Net)

Oleh Ones Yikwa

SAAT Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Presiden RI, tercatat dirinyalah yang paling sering mengunjungi Papua. Bahkan Jokowi juga pernah berkunjung ke Kabupaten Nduga di mana daerah tersebut belum pernah sama sekali dikunjungi presiden. Tentu saja tidak berlebihan jika masyarakat Papua menyebut Jokowi sebagai presiden terbaik.

Edo Kondologit yang merupakan penyanyi asli Tanah Papua menyebut bahwa Jokowi sebagai presiden terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia. Terbukti selama 9 tahun kepemimpinan Jokowi, pembangunan di Papua semakin pesat. Tidak hanya pembangunan fisik saja tetapi pembangunan SDM juga turut digencarkan demi kemajuan Papua.

Hal tersebut diperkuat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), mayoritas pemuda Papua merasa puas terhadap kinerja Presiden Jokowi atas pembangunan yang dilakukan di Papua. Survei tersebut bertujuan untuk mengukur kinerja pemerintahan Jokowi mengenai kebijakan terhadap pemuda Papua.

Salah satu hal yang membuat pemuda Papua bangga adalah dengan adanya Papua Youth Creative Hub (PYCH), pembangunan tersebut merupakan bukti perhatian besar dari pemerintah di era Jokowi dalam mewadahi anak muda Papua. Hal tersebut tentu saja menjadi bukti dari komitmen Jokowi untuk mendorong kesejahteraan dan kemajuan anak muda Papua.

Gedung PYCH yang dibangun dua lantai dengan luas total 5.392 m2 dan 3.000 m2 lahan hijau tersebut dilengkapi dengan fasilitas olahraga seperti lapangan futsal dan basket. Fasilitas tersebut tentu saja diharapkan mampu menjaring bakat serta minat anak muda Papua di bidang olahraga.

Perlu diketahui bahwa Presiden Jokowi secara tegas telah mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini bersifat indonesia-sentris dan Papua menjadi salah satu prioritas pembangunan.

Dalam pembangunan di bidang pendidikan, pemerintah juga telah mengucurkan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk mewujudkannya. Anggaran Otsus juga tidak hanya dirupakan bangunan fisik, tetapi juga dirupakan dalam bentuk beasiswa untu putra-putri Papua yang berprestasi. Beasiswa Otsus diberikan agar anak-anak Papua bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah dari jenjang SD sampai SMA, bahkan sampai ke perguruan tinggi.

Berkat adanya pembangunan di bidang pendidikan ini, muncullah anak muda Papua yang dapat meraih cita-citanya untuk menjadi anggota TNI ataupun Polisi. Bahkan mereka yang sudah lulus kuliah tentu memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Apalagi pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan program perbaikan sumber daya manusia dapat mengubah mindset masyarakat papua tentang pentingnya pendidikan.

Sejumlah pembangunan juga telah dilakukan di Papua, mulai dari pembangunan Jalan Trans Papua dan jalan perbatasan, pembangunan dan revitalisasi bandar udara (bandara), hingga pembangunan kawasan perbatasan dan pos lintas batas negara (PLBN).

Pada kesempatan sebelumnya, staf khusus Presiden yang juga merupakan putra asli Papua asal wilayah adat Saireri, Billy Mambrasar memberikan tanggapan secara tegas kepada orang-orang yang meragukan komitmen Presiden Jokowi dalam membangun Bumi Nusantara Paling Timur ini.

Selama masa pemerintahannya pula, Jokowi telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sebagai bagian dari sebuah bentuk kerangka besar jawaban dari solusi permasalahan yang ada di Papua.

Selain infrastruktur, Jokowi juga menerapkan kebijakan seperti "BBM Satu Harga", sebagai wujud nyata pemerataan energi di Indonesia. Karena sebelumnya dinilai terdapat perbedaan harga BBM antara di Papua dan di luar Papua, daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) menjadi fokus pemerintah dalam mengimplementasikan program BBM Satu Harga.

Kehadiran BBM satu harga merupakan hal yang dinanti oleh masyarakat di Papua. Hal inilah yang akhirnya membuat masyarakat Papua dapat membeli BBM bersubsidi dengan harga yang lebih murah dan terjangkau.

Pengamat Kebijakan Publik Imron Cotan melihat ada sesuatu yang luar biasa dengan masifnya pembangunan infrastruktur di Papua. Pembangunan infrastruktur tersebut membuat rantai distribusi dan pemasaran barang serta hasil bumi bisa lebih cepat biaya distribusi yang bisa ditekan.

Dirinya juga menuturkan kondisi Papua di beberapa dekade lalu. Di mana saat itu harga BBM mahal, kini harga BBM di Papua sudah satu harga dengan BBM yang ada di Pulau Jawa. Medan yang awalnya hanya bisa diakses dengan jalur transportasi udara, kini bisa diakses dengan jalan darat berkat panjangnya jalan yang dibangun oleh pemerintah. Seperti Jalan trans-Papua Barat misalnya, sejak dibangun dari tahun 2018, kini panjangnya sudah mencapai 1.071 km. Semua itu telah tersambung.

Pesatnya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah era Jokowi menunjukkan bahwa komitmen pemerintah dalam membangun Papua tidaklah main-main. Pembangunan di Papua merupakan upaya konkret dari pemerintah untuk memajukan Papua. Hal inilah yang membuat masyarakat Papua menganggap bahwa Jokowi merupakan Presiden terbaik bagi masyarakat Papua.*

Penulis adalah Mahasiswa Papua bermestautin di Makassar