Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Green Rebel dan Airasia Sajikan Hidangan Sehat Nabati di Penerbangan Regional
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-08-2023 | 17:40 WIB
nasi-rendang1.jpg Honda-Batam
Green Rebel - Nasi Rendang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Green Rebel, pionir protein nabati dari Indonesia, bermitra dengan Santan by AirAsia (maskapai penerbangan asal Malaysia) untuk meluncurkan hidangan vegan dan vegetarian khas Asia Tenggara di menu penerbangan regional.

Kini masyarakat Indonesia yang hendak melakukan penerbangan domestik dan regional dapat memilih hidangan sesuai dengan kebutuhan gaya hidup sehat dan selera mereka. Melalui kerja sama ini Green Rebel mendukung komitmen AirAsia dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk penumpangnya.

Pertama kalinya layanan ini diterapkan pada 18 Juli lalu, penumpang AirAsia yang akan terbang menuju Malaysia dapat menikmati Pak Nasser’s Plant-Based Nasi Lemak yang merupakan signature menu AirAsia Malaysia versi 100% nabati. Sementara mereka yang akan terbang menuju Filipina dapat menikmati Sisig vegetarian yang gurih dan lezat.

Dan mulai 25 Juli yang lalu, para penumpang yang melakukan penerbangan bersama AirAsia di Indonesia dapat menikmati dua varian hidangan plant-based, yakni Nasi Rendang dengan sayur singkong dan sambal hijau ala Padang dan Rendang with Coconut Rice yang akan tersedia di 15 Agustus mendatang.

"Green Rebel merupakan merek daging nabati pertama yang bermitra dengan AirAsia di Malaysia, Filipina dan Indonesia. Green Rebel dan AirAsia memiliki nilai-nilai yang selaras, khususnya komitmen terhadap menjaga kelestarian lingkungan dan lokalisasi rasa," ujar Co-Founder dan CEO Green Rebel, Helga Angelina Tjahjadi dalam siaran pers, Selasa (1/8/2023).

Cita Rasa Otentik, Rendah Kalori dan Bergizi Tinggi

Santan, cabang katering AirAsia, telah mengganti protein hewani seperti daging sapi, ayam, dan babi pada hidangan tradisional berbahan dasar daging dengan Beefless Rendang, Chick'n Chunks, dan Plant Mince yang merupakan protein nabati dari Green Rebel.

Hidangan klasik Malaysia, Nasi Lemak, disajikan dengan campuran beras basmati dan beras ungu, ditambah dengan Green Rebel Chick'n Chunks dan kari terong, kacang panjang dan kentang. Sambal bawang, kacang renyah, dan taburan kelapa melengkapi hidangan ini. Sisig, hidangan Filipina yang biasanya mengandung daging babi cincang, bawang bombay, dan hati ayam, sudah diganti menggunakan Plant Mince Green Rebel yang dibumbui dengan kalamansi, bawang bombay, dan cabai, disajikan dengan nasi putih dan mayones.

Sementara, hidangan klasik Indonesia, hadir dalam dua varian, yakni Rendang with Coconut Rice, menggunakan bumbu terlaris Green Rebel, dan Nasi Rendang menyajikan Green Rebel Beefless Rendang yang disajikan dengan nasi putih, daun singkong dan sambal ijo.

Green Rebel menyadari pentingnya pengalaman kuliner daging pada hidangan khas Asia Tenggara agar cita rasanya tetap otentik. Guna menyamakan rasa dan tekstur daging, Green Rebel mengembangkan teknologi makanan agar produk yang dihasilkan tetap cocok digunakan dalam masakan Asia. Teknologi Rebel Texturization membantu menciptakan "daging" utuh dengan tekstur berserat layaknya daging asli, sementara Rebel Emulsion menciptakan formulasi eksklusif dari minyak kelapa, air, dan bumbu nabati alami yang berfungsi sebagai pengganti lemak hewani untuk menghasilkan rasa, aroma, dan juiciness yang menyerupai protein hewani.

Hasilnya, "daging" Green Rebel mampu menyerap rasa dan marinasi secara mendalam, dan juga stabil di suhu panas, sehingga cocok untuk metode kuliner Asia seperti merebus, mengukus, merebus, hotpot, membakar, memanggang, bahkan menggoreng.

Semua produk Green Rebel adalah halal, terbuat dari 100% bahan nabati alami, dan bebas dari tambahan seperti MSG, pengawet, dan olahan gula. Kedelai non-transgenik dan jamur shiitake menjadi bahan dasar protein nabati Green Rebel. Penggunaan rempah-rempah dan bumbu- bumbu Asia seperti serai, lengkuas, kunyit, ketumbar, asam jawa, dan cabai tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga umami yang akrab dengan lidah Asia.

Kedua founder Green Rebel, Helga Angelina dan Chef Max Mandias, sudah lama menjadi praktisi pola makan nabati & sehat sebelum memulai Green Rebel, yang berkomitmen untuk membuat daging nabati yang lezat, terjangkau, dan mudah didapatkan, sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Selain itu, Green Rebel juga telah melakukan LCA (Life Cycle Assessment) independen pada produk mereka.

"Kami menemukan meatless beef kami memiliki 91% potensi pemanasan global yang lebih rendah ketimbang daging sapi lokal, demikian pula meatless chicken kami yang memiliki 84% potensi pemanasan global yang lebih rendah ketimbang ayam lokal," ujar Helga. "Penelitian tersebut telah membuktikan bahwa terdapat penghematan emisi karbon sebesar 90%, penggunaan air sebesar 72%, penggunaan lahan sebesar 90%, dan penggunaan energi secara keseluruhan sebesar 81% untuk memproduksi daging nabati Green Rebel dibandingkan dengan daging hewani lokal."

Grup AirAsia telah menyelaraskan diri dengan kebijakan 1,5 derajat Celcius yang tertulis pada Perjanjian Paris untuk memastikan bahwa Grup AirAsia meminimalkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2050, meliputi langkah pengurangan 221 ton emisi CO? per pesawat per tahun melalui solusi Flight Operations, yang diimplementasikan pada tahun 2022.

Membawa Cita Rasa Nabati ke Asia dan Sekitarnya

Didirikan saat puncak pandemi Covid-19 di Indonesia pada bulan September 2020, misi Green Rebel sejak awal adalah untuk menawarkan alternatif daging nabati utuh bagi konsumen yang mencari pola makan fleksibel yang lebih sehat.

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan flexitarian, yaitu pola makan yang sebagian besar adalah makanan berbasis tumbuhan dan meminimalkan konsumsi daging serta produk hewani lainnya, terutama di Asia. Dengan meningkatnya kemakmuran yang dibarengi dengan meningkatnya konsumsi daging di pasar Asia Tenggara, peralihan ke protein nabati sangat diperlukan agar kita dapat mencapai target pengurangan karbon pada tahun 2030," kata Helga.

Saat ini, Green Rebel adalah merek protein nabati terkemuka di Indonesia dan salah satu merek daging nabati yang paling menarik di belahan dunia ini. Pada tahun 2022, merek ini diluncurkan di Singapura, pasar pertama di luar Indonesia, dan sejak saat itu telah berekspansi ke Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, dan pasar lainnya di masa mendatang.

"Kami telah bekerja keras untuk meluncurkan produk di pasar-pasar baru, dan juga menciptakan daging dan keju nabati yang inovatif sesuai dengan tren yang terus berkembang di Asia," ujar Helga. "Kami sangat antusias dengan berbagai kemungkinan yang ada seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pola makan yang sehat dan ramah lingkungan di belahan dunia ini."

Editor: Yudha