Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bakri Hasyim Disebut Sebagai Pengganti Harris Fadillah
Oleh : khn/dd
Kamis | 06-09-2012 | 08:08 WIB

KARIMUN, batamtoday - Kendati sampai saat ini kursi Kadis Pendidikan Pemkab Karimun masih diduduki Pelaksana Tugas, namun kursi panas itu sangat diincar beberapa pejabat eselon II dan III di Pemkab Karimun ini.


Pasalnya, jabatan itu sangat strategis, sehingga Pemerintah Pusat sampai ke tingkat Daerah mengalokasikan Dana sebesar 21 persen dari APBN maupun APBD.

Berbagai strategi dijalankan, agar memperoleh tiket sebagai salah satu kandidat Kadis Pendidikan Pemkab Karimun yang nantinya di godok di Badan Pertimbangan Pangkat dan Jabatan (Baperjakat) Pemkab Karimun.

Mulai dari penggalangan suara anggota DPRD Karimun dan Prov Kepri, sampai kepada pemberdayaan peran tokoh-tokoh spiritual tingkat atas dilakukan, demi sebuah kursi panas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun.

Kondisi di lapangan, untuk posisi tersebut diintai oleh 2 kekuatan besar, diantaranya kubu Bupati Karimun, Nurdin Basirun dan kubu Wabup, Aunur Rafiq.

Dari kubu Nurdin, sejumlah nama mulai muncul diantaranya Amjon (Kadis Koperasi dan UKM), Sudarmadi (Kadisperindag) dan Syamsuardi (Asisten III).

Sedangkan dari kubu Rafiq sendiri, hanya M Hasbi (Kadisduk dan Capil) yang sementara ini disebut sebut sebagai calon kandidat.

Namun yang menarik dari pengamatan penjaringan ini adalah adanya kuda hitam yang patut dipertimbangkan. Sebab kunci sukses pendidikan di Karimun ini, tidak luput dari peran dan fungsinya selama ini.

Kuda hitam itu tidak lain adalah adik kandung Anwar Hasyim sebagai Sekda Karimun yakni Bakri Hasyim (Kabid Dikdas). Dan bahkan, Doli Boniara (Karopem) juga dinilai memiliki 'kans' menduduki kursi Kepala Dinas Pendidikan Karimun.

Sejumlah LSM menilai, pejabat  yang bakal menduduki Kadis Pendidikan adalah dari kubu Nurdin Basirun. Sebab biar bagaimanapun, politik yang dijalankan Nurdin adalah politik balas jasa, karena telah berupaya mengantarkan majikannya itu, memiliki ijazah yang sah dan diakui oleh negara, serta disetarakan dengan SMA. Sehingga hampir 75 persen pejabat eselon II Karimun berasal dari pegawai struktural.

"Kalau masih ade budak kite yang mampu, untuk ape kite pakai orang luar," merupakan semboyan yang akan terus berlanjut, sebagai bukti kekuatan Nepotis Sejati di Bumi berazam ini masih mengakar. Sehingga persaingan untuk kemajuan pendidikan nantinya akan sedikit terganggu.