Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPRD Natuna Belajar Pemekaran Desa ke Anambas
Oleh : emmi/dd
Rabu | 05-09-2012 | 13:56 WIB
Ketua-DPRD-Natuna-Hadi-Chan.gif Honda-Batam
Ketua DPRD Natuna, Hadi Chandra

ANAMBAS, batamtoday - DPRD Kabupaten Natuna belajar mengenai tata cara pemekaran desa ke Anambas, karena Pemerintah Kabupaten Natuna hingga saat ini belum menyetujui 27 usulan dari pemekaran desa. 


Rombongan tersebut diantaranya, Ketua DPRD Natuna, Hadi Chanra, Wakilo Ketua I Daeng Amhar, serta anggota komisi III DPRD Natuna, Sudir, Ngesti Yuni Suparti dan Ai. 

"Kita ingin sharing dan tukar pengalaman dengan Anambas karena di sini saya lihat pemekaran desa berjalan dengan baik tidak ada hambatan dan bisa tetap berjalan seperti biasa malah tetap dibantu oleh pemerintah pusat," kata Ketua DPRD Natuna, Hadi Chandra kepada wartawan, Rabu (5/9/2012) di lobi Hotel Tarempak Beach.

Hadi Chandra menambahkan, pihaknya mencari masukan produk pemekaran desa yang tidak bertentangan dengan Undang-undang yang lebih tinggi dan ternyata setelah pertemuan tersebut terungkap jika Pemkab Anambas memekarkan desa dengan menggunakan kuota 75 KK per desa sementara di Natuna 200 KK per desa.

"Ini kita hanya mncari perbandingan saja, karena saya melihat pemekaran desa di Anambas berjalan dengan baik dan berkembang dengan pesat tentunya ini menguntungkan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan," katanya.

Namun ketika disinggung mengenai kunjungan tersebut ada muatan politis untuk pemekaran Provinsi, Hadi Chandra langsung membantahnya.

"Ini murni kunjungan kerja dalam pemekaran desa tidak ada unsur politis apalagi untuk membentuk pemekaran baru kita tidak mungkin pisah dari Provinsi Kepri saya lihat masih terlalu dini membicarakan hal ini, tapi kalau pemekaran Kabupaten Natuna Selatan tinggal menungu kajian saja dan masyarakat sangat mendukung dan pemekaran Natuna Selatan sudah merupakan harga mati," katanya.

Hadi Chandra juga menambahkan, DPRD Natuna yang dulunya kabupaten induk menyatakan tidak ada salahnya belajar ke Anambas demi kepentingan masyarakat. Dirinya juga sangat kagum perkembangan Kabupaten Kepulauan Anambas terutama di bidang transportasi laut.

"Saya kaget sekarang sudah banyak sekali perubahan terutama tarnsportasi Anambas ke Tanjungpinang, sekarang masyarakat tidak sulit lagi bepergian ditambah lagi adanya rencana Anambas yang akan membuka rute Anambas ke Natuna ini sangat luar biasa. Seharusnya sebagai kabupaten induk Natuna lah yang punya program ini namun malah Anambas yang baru pemekaran memiliki visi dan misi yang sangat cemerlang," katanya.