Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunjungan Presiden dan Wapres Bukti Papua Aman dan Pembangunan Terus Berjalan
Oleh : Opini
Selasa | 11-07-2023 | 09:24 WIB
A-JOKOWI-PAPUA2.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan Papua Street Carnival di area Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Jumat (7/7/2023). (Foto: Net)

Oleh Bryan Pianus

SETELAH Presiden Jokowi mengunjungi Papua pada awal Juli 2023, kini giliran Wapres Ma'ruf Amin yang akan berkantor di Papua. Kunjungan kedua tokoh negara tersebut perlu untuk mendapat apresiasi sebagai bukti bahwa Papua wilayah yang aman dan seluruh program nasional dapat terus berjalan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan memulai agenda kerjanya selama sepekan di Papua dan mulai bekerja sejak Selasa (11/7). Wapres direncanakan mengunjungi Provinisi Papua Tengah, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Wapres juga dijadwalkan menghadiri agenda penyerahan BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan Orang Asli Papua (OAP), serta meninjau Kelas dan Interaksi dengan Pelajar OAP di Institut Pertambangan Nemangkawi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengunjungi Papua pada awal Juli 2023. Beliau merasa aman dan memberi pesan bahwa selama ini Bumi Cendrawasih sangat kondusif. Keamanan terjadi berkat kerja keras TNI dan Polri yang bekerja keras mewujudkannya. Ketka Papua sudah aman maka pembangunan akan makin lancar, dan masyarakatlah yang diuntungkan.

Tanggal 7 Juli 2023 Presiden Jokowi mengunjungi Papua untuk meresmikan Papua Street Carnival. Presiden Jokowi menyatakan bahwa semua pihak harus melihat Papua dari sisi yang positif. Presiden juga menegaskan tidak perlu membesar-besarkan persoalan kecil di Papua dan harus selalu melihat yang positifnya. Anak-anak muda yang di industri kreatif, anak-anak muda yang kreatif ini harus dilihat positifnya. Jangan dilihat sisi negatifnya.

Presiden Jokowi menambahkan, secara umum, 99 persen itu tidak ada masalah. Jangan masalah kecil dibesar-besarkan. Semua di tempat, di manapun di Papua aman-aman saja. Pelaksanaan sejumlah kegiatan saat dirinya berada di Papua berlangsung secara aman.

Misalnya, saat Papua Street Carnival bisa dilakukan secara lancar. Saat rombongan melakukan makan malam di restoran pun tidak ada persoalan keamanan. Beliau berpesan untuk jangan hal negatif yang dibesar-besarkan karena akan merugikan Papua sendiri.

Dalam artian, saat ini Papua benar-benar aman dan dibuktikan langsung oleh Presiden Jokowi. Saat beliau mengadakan kunjungan ke beberapa tempat di Papua, tidak ada serangan sama sekali dari kelompok separatis manapun. Hal ini menunjukkan bahwa Papua sangat aman dari KST dan mereka hanya segelintir orang yang ingin merdeka, tetapi kalah jauh dari pasukan TNI dan Polri.

Ketika Presiden Jokowi membuktikan bahwa Papua aman maka akan memberikan citra positif pada Bumi Cendrawasih, dan hal ini sangat bagus karena berpengaruh pada bidang pariwisata. Para turis lokal dan asing akan berlibur ke Raja Ampat dan tempat-tempat wisata lain di Papua, karena mereka yakin akan keamanannya. Mereka tertarik karena selain ingin melihat eksotisme alam Papua, juga merasa aman karena infratstrukturnya sudah modern, sehingga memudahkan perjalanan.

Keamanan di Papua terwujud berkat kerja keras pasukan TNI dan Polri hingga Badan Intelijen negara (BIN). Sampai saat ini Satgas Damai Cartenz masih siaga untuk berpatroli dan mengamankan seluruh wilayah Papua, sekaligus mencegah serangan KST. Mereka juga melakukan pengejaran dan pencarian markas KST agar kelompok separatis itu cepat dibubarkan.

Penangkapan KST jadi agenda wajib bagi aparat keamanan di Papua, karena mereka menghambat pembangunan. Aparat berjaga demi keselamatan rakyat dan para pekerja, agar proses pembangunan infrastruktur tepat waktu.
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko menyatakan bahwa Presiden Jokowi sangat serius dalam memajukan Papua. Beliau juga memegang rekor sebagai kepala negara yang paling sering mengunjungi Bumi Cendrawasih, dan rakyat Papua makin mencintai Presiden Jokowi.

Papua akan selalu maju karena Presiden Jokowi serius dalam mewujudkannya. Caranya dengan memperpanjang otonomi khusus, sehingga dana otsus bisa dipakai untuk membangun infrastruktur di Papua. Yang sudah terwujud adalah jalan Trans Papua sepanjang lebih dari 4.000 KM. Jalan ini sangat menolong masyarakat agar mobilitasnya makin lancar.

Ketika ada kemajuan dalam infrastruktur maka akan menguntungkan masyarakat Papua sendiri, karena akan memajukan mereka. Selain memudahkan mobilitas, maka harga bahan-bahan pokok bisa turun. Karena dulu beras, sagu, dll harus diangkut via udara, karena jalannya masih terjal dan banyak batu serta pohon. Biaya angkutnya tinggi karena harga avtur juga mahal.

Namun sekarang sudah ada jalan yang mulus, sehingga bisa sembako bisa diangkut via darat, dan otomatis akan menurunkan biaya transportasi, sehingga masyarakat yang diuntungkan karenanya. Presiden Jokowi berpikiran maju dan ingin membangun Papua dari infrastrukturnya, karena akan berguna hingga puluhan tahun ke depan.

Kemajuan di Papua ditujukan kepada masyarakat, agar tidak ada ketimpangan antara Indonesia bagian barat dengan timur. Presiden ingin seluruh wilayah Indonesia maju, dan menerapkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga masyarakat senang karena merasa diperhatikan oleh presidennya.

Saat Presiden Jokowi mengunjungi Papua maka membuktikan bahwa di sana aman dari serangan KST maupun kelompok separatis lainnya. Keamanan di Papua terwujud berkat kerja keras pasukan TNI dan Polri. Saat situasi aman maka berpengaruh positif ke bidang pariwisata karena akan meningkatkan kunjungan turis lokal dan asing. Selain itu, kondusivitas Papua akan membuat pembangunan jadi lancar.*

Penulis adalah Mahasiswa Papua bermestautin di Manado