Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sri Mulyani Proyeksi Pendapatan Negara Tahun Ini Tembus Rp 2.637 T
Oleh : Redaksi
Selasa | 04-07-2023 | 20:01 WIB
sri-mulyani4544.jpg Honda-Batam
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pendapatan negara pada tahun ini akan mencapai Rp 2.637,2 triliun. Angka itu melebihi target 7,1% atau menjadi 107,1%.

"Proyeksi akhir APBN 2023 diperkirakan penerimaan negara Rp 2.637,2 triliun atau 107,1% target (7,1% d iatas target)," kata Sri Mulyani dalam Instagram resminya @smindrawati, dikutip Selasa (4/7/2023).

Kemudian, untuk belanja total diperkirakan mencapai Rp 3.123,7 triliun. Defisit angkanya diproyeksi Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari PDB.

Sri Mulyani juga meyakini pembiayaan utang akan menurun 41,6% atau berkurang Rp 289,9 triliun dari target.

"APBN 2023 terus bekerja keras melindungi rakyat dan ekonomi. APBN juga makin sehat dan sustainable. Itu prestasi yang tidak mudah pada saat banyak negara mengalami krisis ekonomi dan kesulitan Keuangan Negara/utang," jelasnya.

Sampai semester I-2023, pendapatan negara mencapai Rp 1.407,9 triliun atau 57,2% dari target. Angka itu tumbuh 5,4% secara tahun ke tahun. Kemudian, penerimaan pajak mencapai Rp 970,2 triliun atau 56,5% target dan itu tumbuh 9,9% yoy.

"(Penerimaan pajak) utamanya ditopang PPh Badan (tumbuh 26,2% yoy) dan PPN Dalam Negeri (tumbuh 19,5% yoy)-ekonomi kita masih tumbuh cukup baik. Penerimaan Bea Cukai Rp 135,4 triliun atau tumbuh negatif 18,8%," ujarnya.

PNBP pada semester I-2023 mencapai Rp 302,1 triliun (68,5%) tumbuh 5,5% yoy. Pertumbuhan itu didorong terutama berasal dari komoditas non migas tumbuh 94,7% yoy, dan dividen BUMN yang tumbuh 19,4% yoy.

"Belanja negara mencapai Rp 1.255,7 triliun (41,0%), tumbuh 0,9%. Belanja pemerintah Pusat (BPP) Rp 891,6 triliun tumbuh 1,6% dimana Rp 492 triliun (55,2%) dinikmati langsung masyarakat dalam bentuk Bansos-Subsidi listrik, BBM, LPG 3 kg dan pupuk, beasiswa anak-anak tak mampu, premi BPJS kesehatan bagi masyarakat miskin," tuturnya.

"Selain itu belanja prioritas nasional termasuk persiapan Pemilu, belanja alutsista, pembangunan infrastruktur dan IKN," lanjutnya.

Sri Mulyani mengatakan APBN 2023 di semester I telah surplus Rp 152,3 triliun, kemudian keseimbangan primer surplus Rp 368,2 triliun. "Ini hasil positif yang sangat baik," tutupnya.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha