Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tampilan Seronok di Jejaring Sosial Mulai Mengkhawatirkan
Oleh : Andri Arianto
Rabu | 23-02-2011 | 18:32 WIB

Batam, batamtoday - Sebagian masyarakat di Batam mulai mengeluhkan minimnya upaya proteksi pemerintah terhadap situs jejaring sosial facebook yang tidak membatasi kelayakan foto pajang yang masuk kategori seronok.

Ibu Rumah Tangga (IRT) yang ditemui batamtoday pada Rabu, 23 Februari 2011, Rismaniar, (43) menilai peran pemerintah sangat diharapkan untuk melakukan proteksi itu, sebab situs jejaring sosial facebook bisa dengan mudah di akses oleh anak-anak kecil. Menurutnya peran pemerintah tentu saja dalam konteks mencerdaskan generasi muda tanpa harus cerdas menikmati suguhan foto-foto syur melalui internet.

Menurutnya, facebook yang disoroti karena situs tersebut tidak membatasi umur dan pembatasan foto pajang, sehingga foto-foto semi bugil bahkan tanpa busana pun dapat di jadikan foto pajang. Sementara anak-anak masa sekolah lanjutnya, sangat tergantung dengan kebutuhan internet untuk pengumpulan referensi belajar.

"Kami menyadari peran orang tua. Tapi tentu pemerintah juga perlu memperhatikan itu, sebab jika tidak yang rusak ya generasi muda," tukas Ibu yang memiliki tiga orang anak yang masih masa sekolah.

Tak jauh berbeda, Agus Purwanto (56) seorang ayah dari dua orang anak yang ditemui batamtoday di Komplek Centra melati pun mengeluhkan hal yang sama. Akibat facebook, Agus tak jarang menunjukan temperamental seorang ayah dalam memberi masukan kepada anaknya jika ingin bermain internet, sebab foto-foto syur yang di pajang menjadi foto profil banyak yang "tidak pantas".

"Saya pikir ini perlu jadi perhatian, sebab upaya asing untuk merusak moral bangsa mulai terlihat," tukas Agus.

menanggapi keresahan warga begitu, Mesrawati Tampubolon merasa sependapat. Menurut Mesra internet saat ini menjadi kebutuhan yang tidak terlepas dari kebutuhan seluruh kalangan termasuk pelajar dan mahasiswa. Untuk itu perlu di sosialisasikan baik buruk bermain internet bagi kemaslahatan masyarakat dari sisi moral.

Baginya kebaikan moral bangsa yang dapat membawa perkembangan pembangunan sejalan dengan misi peningkatan kaum terdidik di Indonesia. Meski demikian, pihaknya juga tidak dapat serta merta melakukan mediasi keberatan masyarakat jika jalur komunikasinya di luar kewajiban pemerintah. Namun Mesra menambahkan masyarakat dapat mendesak secara kolektif untuk meminta peran kepala daerah dalam menyelamatkan anak bangsa.

"Yaa bisa saja kalau untuk akun yang memasang foto kategori cabul di tutup secara otomatis,. Ini penting untuk diperhatikan," kata Mesra.

Yazid Ariyansyah, (29) seorang ustadz muda yang berdomisili di Sei Panas, Batam menyikapi hal tersebut kepada batamtoday menjelaskan bahwa semuanya tergantung iman seseorang. Menurut Yazid, upaya menyelamatkan moralitas generasi muda tak lepas dari peran orang tua dalam berkomunikasi kepada anaknya. Anak katanya mempunyai hubungan emosional dengan orang tua, sehingga apa yang menjadi penegasan orang tua dengan tujuan kebaikan dipastikan akan membuat sugesti yang baik bagi si anak itu sendiri.

Peran pemerintah menurutnya juga diharapkan untuk bersifat memproteksi serta rutin melakukan sosialisasi bahaya internet dan jejaring sosial.

"Manusia itu tau mana yang baik dan mana yang buruk," katanya.