Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mei 2023, Inflasi di Kepri Tetap Terkendali dan Terendah se-Sumatera
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 07-06-2023 | 17:20 WIB
Kepala-BI-Suryono11.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri Suryono. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 Kota di Provinsi Kepulauan Riau pada April 2023 mengalami deflasi sebesar 0,26 persen (mtm), merupakan terendah se-Sumatera.

Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri Suryono menyebutkan, deflasi pada bulan Mei 2023 terutama didorong oleh kelompok transportasi khususnya penurunan tarif angkutan udara sejalan dengan normalisasi permintaan pasca arus mudik pada HBKN Idul Fitri.

Selain itu, deflasi juga bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau didorong oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan seperti cabai merah, bayam, dan kangkung karena ketersediaan pasokan yang terjaga, serta penurunan harga bensin nonsubsidi mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat.

Beberapa komoditas pangan mengalami peningkatan harga terutama daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, dan beras seiring dengan peningkatan permintaan dan keterbatasan pasokan karena belum memasuki masa panen raya.

"Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,25 persen (mtm) dan 0,27 persen (mtm). Dengan demikian, inflasi tahunan gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi sebesar 2,99 persen (yoy) dan kembali dalam target kisaran inflasi nasional 3+1 persen," kata Suryono, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/6/2023).

Suryono menjelaskan, Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil konsistensi, inovasi dan sinergi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level Provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepulauan Riau dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Pada bulan Mei 2023, TPID di berbagai daerah di Kepri melaksanakan upaya antara lain High Level Meeting dan pemantauan stok, harga dan kualitas bahan pangan di distributor dan pasar.

"Ketersediaan pangan yang terjangkau di pasar terus didorong salah satunya dengan mengoptimalkan produksi dari hasil panen lokal. Hal tersebut diterapkan antara lain melalui gerai pangan TPID Tanjungpinang dan koperasi mitra TPID di Kota Batam yang memasarkan aneka cabai dan sayuran produk petani anggota," ungkap Suryono yang juga sebagai Kepala BI Kepri ini.

Disamping itu, lanjutnya, untuk mengoptimalkan data pangan dari berbagai instansi dalam pengambilan keputusan pengendalian inflasi, TPID tengah mengembangkan dashboard pemantauan data inflasi di Kota Tanjungpinang.

Untuk mendorong keberlangsungan produksi, sinergi TPID telah melaksanakan pelatihan budidaya cabai dengan metode Produksi Lipat Ganda (Proliga) bekerja sama dengan Korem 033 Wira Pratama Kepulauan Riau, disertai dengan penyerahan bantuan teknis pertanian.

"Kedepan, TPID juga akan terus berupaya melakukan pengendalian inflasi dengan memperhatikan 4K yakni ketersediaan barang, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif," pungkas Suryono.

Editor: Yudha